"Masih takut aja sama ulat bohongan," bisik Raka di telinga gadis itu.

"Jangan sentuh cewek gue bangsat!" Abian langsung mendorong tubuh Raka sampai cowok itu terjatuh.

"Bangsat!" Umpat Raka yang tak terima.

"Lo cowoknya Ala? Lumayan cakep juga." Raka tersenyum senang saat pacar Ala nampak cemburu buta.

Bug

Ian melayangkan satu pukulan keras di pipi cowok itu. "Cuma cowok banci yang berani deketin pacar orang!" Bentak Abian.

"Ayo pulang Ian, ini anak udah gila! Dia nggak bisa move sama gue, jadi buat ulah terus sama gue." Ala menarik tangan Ian untuk segera memasuki mobil cowok itu, ia takut kemarahan Ian akan membuat masalah semakin besar nantinya.

Di dalam mobil hanya ada keheningan yang menyelimuti. Ala nampak ragu mengajak bicara Abian yang masih tersulut emosi.

"Ian, tadi ada ulat bulu di baju Ala." Ala menyentuh tangan Ian.

"Bodoh!" Balas ketus Ian.

"Kok Ian jadi ngatain Ala bodoh sih! Bodo amat mau marah atau cemburu, terserah Ian aja deh." Ujar Ala yang tidak terima.

"Kalau pacarnya marah itu dibujuk, bukan balik ngambek,"

"Lagian Ian ngatain Ala bodoh, walaupun itu fakta tapi Ala gak suka " Ala memalingkan wajahnya.

Cup

Kecupan singkat mendarat di pipi Ala. "Maaf my koala, Ian janji nggak ngatain bodoh lagi."

Cup

Ala membalas kecupan di pipi cowok itu. "Maafin Ala juga my maung, tadi Ala khilaf peluk Raka."

"Mau pulang ke mana?" Tanya Ian, mengalihkan perhatian.

Ala menatap jam tangannya sebentar. "Ke rumah bunda, tadi bunda nyuruh buat bantuin buat kue. Nanti sore ada arisan di rumah."

"Nanti aku ikut mama ke rumah kamu juga kalau gitu," Ala tersenyum dan mengacungkan jempolnya.

•••

Ibu-ibu arisan berdatangan ke rumah Ala. Gadis itu langsung menyiapkan beberapa makanan dan minuman untuk ibu-ibu arisan yang tak lain, teman se-geng Bunda Ratih dulu.

"Aduh maaf aku telat jeng," Tante Zoya baru datang dengan Abian yang berada di belakangnya.

"Belum dimulai acaranya kok jeng, ya ampun ini Abian? Udah gede tambah ganteng lagi," celetuk salah satu ibu arisan.

"Aduh, Ian mau nggak jadi calon mantu tante." Abian hanya tersenyum menanggapi celotehan ibu-ibu itu.

"Udah fix jadi mantu saya, ibu-ibu." Sahut Bunda Ratih yang menepuk pundak Ian.

Para ibu-ibu tertawa. " Masa sih Rat, Ala masih kecil gitu. Abian sukanya sama sebaya yang dewasa."

"Emang Ala sekecil apa tante?" Tanya Ala yang merasa tersindir.

"Kamu itu belum dewasa pemikirannya, sedangkan Ian dia udah dewasa, pas banget kalau sama anak tante." Ucap Dania, ibu yang memakai banyak perhiasan di tangannya.

"Tante kok nyolot sih, asal tante tau. Aku itu pacarnya Ian." Sahut Ala.

"Gak usah ngarang Ala, Ratih anak kamu ini nggak diajarin sopan santun ya?" Dania memandang remeh kepada Ala.

Abian menggandeng tangan Ala. "Kenalin calon nyonya Mahendra tante, calon mantu mama Zoya."

Bunda Ratih tersenyum puas saat melihat wajah ibu-ibu arisan yang shock. Mama Zoya juga sempat kaget melihat putra bungsunya, yang sangat tegas memeperkenalkan Ala sebagai calon mantunya.

"Kita besanan nih," Bunda Ratih tersenyum mendengar bisikan mama Zoya.

"Oh mudah-mudahan sampai pelaminan ya, takutnya nanti putus ditengah jalan." Dania kembali menyindir pasangan itu.

Abian tersenyum miring. " Oh tentu tante, aku bakal buat undangan exclusive buat Tante Dania terhormat."

Ala tersenyum puas melihat Ian yang membelanya. Seberuntung itukah Ala bisa menjadi pacar Abian Mahendra.

•••

Maaf kalau masih ada typo

Kalo kalian sering vote & komen
aku bakal up tiap hari
tapi sebaliknya kalo kalian
jarang vote & komen
Aku gak bisa janji bakal up setiap hari
Karena vote & komen kalian
bikin aku mood nulis🧡

Tapi aku bakal usaha jaga mood biar bisa up setiap hari💅🧡

Btw, maaf aku ingkar janji
Kemarin bilang mau up pagi, eh jadi siang deh.

kirim emot 💅 untuk dukung Ala
Kirim emot 🖕 untuk dukung Aza
Emot 🐨🐯 untuk couple goals
(Ala & Ian)

SEU NEXT PART💙

Mayin 🐨



Abian (End)Where stories live. Discover now