HML 4 || Siapa Agatha?

7 3 1
                                    

Lekas sembuh, pemilik masalalu yang tinggalkan oleh salah satu tokoh. Jadikan itu kenangan, dan ingatlah sewajarnya.
~Ayana Syedza

♡♡♡

Happy Reading friend~

Yuk vote yuk hihi

♡♡♡

4 || Siapa Agatha?

"Han, Agatha meninggalkan ku."

Racauan itu terdengar sangat jelas.

Ia mengeluh karena seseorang yang dianggap istimewa justru meninggalkan nya.

Ripal kala itu masih berusaha untuk menjadi lebih dewasa, malah harus tinggalkan oleh kekasih nya.

Sekertaris Han yang mendengar tidak menggubris, bukan karena tidak peduli.

Karena memang sudah muak dengan wanita ular itu.

Pergi, tanpa pamit.

"Mari nanti menikah,"

"Aku ingin menjadi Direktur nanti. Kalau tercapai, kau ingin menemani ku?"

"Aku menyayangi mu, —Agatha."






"!!?"



"HAH!!"



Bersamaan dengan itu, Ripal membuka mata.

Bayang bayang, yang pernah ia ucapkan seakan kembali menjadi nyata.

Deru nafas sang Direktur tidak  beraturan, peluh nya penuh dengan keringat.

Mengingat mantan kekasih nya yang pergi begitu saja, membuatnya kecewa berat.

Han, berdiri tegap di hadapan tuan nya.

Ripal mengusap wajahnya kasar, "sudah berapa lama, aku tertidur?"

Han, "tiga jam, dan selama itu juga Tuan muda menyebut nama nya."

Ripal memejamkan mata sejenak, dia— mengalami mimpi gila itu lagi.

Untuk kesekian kali.

Ripal sedikit memijat pelipisnya, rasa nyeri serta pusing menyerang otaknya.

"Apa kau sudah buat jadwal untuk pertemuan ku dengan gadis remaja itu?" ujar Ripal tanpa mengalihkan pandangan.

Han, "sudah tuan, mereka tengah meminta alamat rumah siswi nya untuk di datangi dan di tawari kerjasama,"

"Batalkan."


DUAR!


Seperti petir yang menyambar pada siang hari.

Han menunjukan raut wajah yang—

"Anda tidak bisa seenaknya membatalkan nya, tuan muda," ujar pemilik nama Han dengan kesabaran.

"Pemotretan ini akan mengambil biaya keuntungan jika berhasil mencapai rekor dari hasil penjualan majalah sebelum nya," — Han. "tapi jika anda membatalkan nya, perusahaan kita harus membayar kerugian yang untuk atribut yang sudah jadi."


BRAK!


Ripal yang sedari tadi memumet kepala kini menggebrak meja yang berada dihadapan nya.

Bagaimana tidak?

Ripal menatap Han dengan tajam, "kalau aku sedang berbicara, sebaiknya kau mendengarkan lebih dulu, Han!"

Hi, Mr. LaitteroWhere stories live. Discover now