4. Ciuman, Menginap, Deg-degan!

504 40 2
                                    

"Apa yang kau lakukan?",tanya Naruto ketika tanpa sadar menyadari jarak diantara dirinya dan Gaara semakin menghilang.

Gaara sendiri hanya memandang sembari berkedip ketika menyadari tangan Naruto menyentuh bibirnya.

"Ah! Itu, ada lalat! Aku ingin mengusirnya tapi sepertinya itu bukan lalat!",ucap Gaara buru-buru beralasan.

Naruto hanya memandang dengan bingung.

"Serius! Lihat, disini!",ucap Gaara berusaha menyakinkan sembari menyentuh bagian leher sebelah kiri Naruto.

"Itu bukan lalat, hanya tanda lahir",balas Naruto sembari menggenggam tangan Gaara yang baru saja menyentuhnya.

"Unik, ya?",ucap Gaara berkomentar sembari tersenyum kaku.

Naruto hanya diam mengangguk kemudian melirik kembali ke arah layar.

"..."

'Aku sudah gila! Masa berniat menciumnya?!',pikir Gaara gelisah, untung saja Naruto tidak mencurigainya.

"Hahh.."

Gaara pun menghela nafas tanpa suara,'ini benar-benar tidak akan bagus karena sejauh ini dia sama sekali tidak memasang jarak apapun padaku.'

'Meski aku seorang pria, dan dia tidak menganggapku sespesial kekasihnya, dia sama sekali tak menaruh rasa curiga karena aku bukan apa-apa baginya',pikir Gaara bimbang kemudian.

"Kupikir kau akan menciumku karena jaraknya menjadi sangat dekat",ucap Naruto tiba-tiba membahas kembali tingkah aneh Gaara.

"Itu tidak mungkin!",ucap Gaara berusaha membantah tapi tatapannya mendadak lesu.

"Hm.. mungkin aku kelelahan"

"Kau benar, kau baru saja berpisah dengan kekasihmu. Jadi kau pasti merasa capek",balas Gaara buru-buru.

"Bagaimana jika kita.. makan?"

"Huh?"

"Beristirahat, ayo makan!",ulang Naruto.

"...?",Gaara langsung mematung.

"Lihat, sekarang sudah malam!",ucap Naruto menunjuk jam yang ada di dinding di belakang Gaara.

Gaara yang terdiam langsung berucap,"baiklah" tak lama setelahnya.

'Lagi pula, setidaknya aku bisa menghabiskan hari yang panjang bersamanya sampai akhir',pikir Gaara ikut beranjak dari tempatnya.

"...."

"Kau ingin makan apa?",tanya Naruto ketika di depan mereka sudah ada buku menu yang tersaji.

"Aku chocolate dan steak",balas Gaara segera setelahnya.

"Hm..",gumam Naruto sembari menutup buku menu dengan kedua tangannya kemudian berucap,"dua chocolate, dua steak dan sajikan hidangan spesial kalian malam ini" pada pramusaji.

Setelah mencatat pesanan, pramusaji pun pergi dengan membawa kedua buku menu.

"Aku akan mentraktirmu",ucap Naruto tiba-tiba, Gaara terlihat panik dan Naruto pun menyadarinya.

"Jika tidak enak, masukkan saja ke dalam daftar bayaran setelah masalahmu selesai",ucap Naruto lagi, kali ini Gaara langsung mengangguk setuju.

"..."

"Setelah ini, bagaimana menginap di tempatku sampai urusanmu selesai?"

'H-huh?',pikir Gaara mendadak panik dengan jantung yang berdetak tak karuan.

"Aku pria, jadi menginap, tidak apa-apa...",balas Gaara yang terdengar seperti tengah menyakinkan diri sendiri.

"Apa ada lagi yang ingin kau cari?",tanya Naruto kembali memulai percakapan.

"Tidak ada",balas Gaara buru-buru sebelum semakin merepotkan.

"Kau bisa menginap kapanpun jika kau mau, apalagi masalah ini sepertinya bukan masalah yang bisa kau hadapi sendiri. Menurutku, akan lebih bagus jika kita selalu bersama sampai masalahmu terpecahkan"

'Sepertinya ini cara dia membuat pelanggannya nyaman',pikir Gaara mengira.

"Yaa, kurasa-"

"Makanan datang!",ucap Naruto menyela.

"..."

Gaara dan Naruto pun kembali diam sembari melihat pramusaji menyajikan makanannya.

"Jadi, pembayarannya.."

"Bisakah kita bicarakan gajiku setelah pekerjaan dan masalahmu selesai?"

Gaara langsung mengangguk dan tak ada lagi yang bisa mereka bicarakan. Pembicaraan yang hanya berhenti sampai disana membuat Gaara terpaksa menikmati makanannya dengan hening.

'Ini bukan pelarian, cinta bisa dicari dan bisa berpindah ke lain hati sampai kau benar-benar memutuskan akhirnya. Itulah aku!',pikir Naruto sembari menikmati jatah makan malamnya dalam keheningan.





























Minggu, 18 Juli 2021
21:20

It's Simple ✔️Where stories live. Discover now