25

860 155 5
                                    


"Ten tunggu!!!"

Jaehyun berhasil mengejar Ten dan kemudian mencekal pergelangan tangannya.

"Lepasin aku Jaehyun!!"

Ten menepis kasar tangan Jaehyun, akan tetapi dengan cepat Jaehyun kembali memegangi tangan Ten dan menarik tubuh mungil itu ke dalam dekapannya.

"Ten, I love you..." Lirih Jaehyun sembari mengusap punggung Ten yang bergetar.

Tangis Ten semakin pecah, hatinya sakit, hatinya hancur.

"Maafin aku Ten karna udah biarin kamu denger kata-kata jahat dari orangtuaku.." Jaehyun kembali berujar seraya melonggarkan pelukkan dan kemudian menangkup wajah mungil Ten.

"Jangan nangis...." Jemari Jaehyun telaten mengusap air mata yang menetes di wajah cantik Ten.

"Jae..."

"Iya?" Ten melepaskan tangan Jaehyun dari wajahnya.

"Bener kata orangtua kamu Jae, aku nggak pantes buat kamu."

"Ten kamu ngomong ap---"

"Jaehyun, dengerin aku dulu.." Ten menyela ucapan Jaehyun.

"Kamu sadar nggak sih kalo kita berbeda?" Jaehyun menggeleng sebagai jawabannya.

"Kamu, kamu masih muda. Masa depan kamu masih panjang, kamu orang terpandang. Diluar sana masih banyak yang lebih baik dari aku, Jae"

Entah mengapa hati Ten terasa sesak mengeluarkan kalimat-kalimat tadi.
Air matanya kembali menetes, rasanya seperti hatinya tertusuk belati yang menembus jantungnya.

"Sementara aku.." Ten kembali berucap. "Aku orang biasa, aku udah punya anak dua dan aku pernah gagal. Aku bener-bener nggak pantas buat kamu, Jae."

"Ten, ngapain sih kamu ngomong begini ke aku?" Jaehyun meraih tangan Ten dan mengecupnya lembut.

"Aku nggak peduli status kamu, aku nggak peduli masa lalu kamu. Karena apa? Karena aku cinta sama kamu, Ten. Aku sayang sama kamu, kamu udah bikin aku jatuh cinta. Dan apapun alasannya, aku tetep milih kamu jadi pendamping aku. Itu valid dan nggak ada tawar menawar."

Tangan Jaehyun mengusap pipi Ten lembut, dan juga menghapus air matanya.

"Aku tahu kamu belum bisa buka hati kamu untuk aku. Aku tahu kamu masih trauma sama kegagalan kamu, dan aku juga tahu kamu sakit dengan kata-kata orangtuaku." Jaehyun menjeda ucapannya, lalu menatap Ten dalam.

"But, Im still love you. Tolong kasih aku kesempatan buat buktiin kalo aku bener-bener milih kamu jadi pendamping hidupku. Aku sayang kamu Ten, aku sayang anak-anak kamu, aku sayang apapun yang ada di dalam diri kamu"

"Tapi orangtua kamu nggak merestui hubungan kita Jae, mungkin memang Seulgi yang---"

"Ten!" Lagi-lagi Jaehyun menyela ucapan pria mungil di hadapannya.

"Aku udah bilang kan tadi. Apapun dan siapapun nggak ada yang bisa menghalangi aku untuk jadiin kamu pendamping aku. Masalah orangtuaku, pelan-pelan aku bakal ngeyakinin mereka. Ya mungkin butuh waktu lama, tapi aku percaya mereka suatu saat pasti ngerti dan mau menerima kamu. Tugas kamu cuma cukup percaya sama aku, kasih aku kesempatan dan selalu disamping aku. Paham?"

"Tapi Jae---"

"Hussshhhh...." Jaehyun menaruh telunjuknya di bibir Ten agar si manis diam.

"Udah ya nggak usah tapi-tapian lagi. Pokoknya Jaehyun for Ten and Ten for Jaehyun, titik no debat."

Ten mengulum bibir bawahnya menahan senyum.

"Nah gitu dong senyum, kan manis dilihatnya.." Ledek Jaehyun seraya menoel hidung Ten gemas.

Player-Jaeten✔Where stories live. Discover now