"Sekian untuk hari ini teman-teman, sampai bertemu lain waktu."
Itulah perkataan Ten, setelah mengisi mata kuliah di jurusan arsitektur. Ten bukanlah dosen, ia juga mahasiswa semester 6 yang merangkap sebagai asisten dosen dari Pak Chanyeol. Dia biasanya mengisi mata kuliah untuk semester dua dan tiga.
Ten ini memanglah mahasiswa yang sangat pintar, dia bahkan mendapatkan beasiswa dikampusnya.
Setelah kepergian Ten dari kelas, seluruh mahasiswa dan mahasiswi pun turut keluar. Tapi tidak dengan Jung Jaehyun and the genk.
Jaehyun seorang Cassanova, pemilik wajah tampan bak pangeran, berkulit putih seperti vampir dan senyum yang memikat.
Tak sedikit dari perempuan ataupun uke yang menjadi penggemarnya. Setiap hari ia selalu bergonta-ganti teman kencan.
"Jae..." Panggil Yuta, salah satu teman genknya.
Jaehyun yang sedang mengunyah permen karet menoleh ke arah Yuta.
Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.
"Apaan?"
"Lo kan cassanova ya dikampus."
"Terus?" tanya Jaehyun.
"Gua mau nantang lo buat deketin si Ten, asdos kita, gimana? Berani nggak lo?"
Jaehyun membenarkan posisi duduknya menjadi tegap, mulai tertarik dengan perkataan Yuta.
"Taruhannya apa?"
Yuta tersenyum miring. "Kalo lo bisa macarin Ten, motor CBR1000 gua buat lo. Tapi kalo nggak bisa macarin dia, mobil sport lo buat gua. Gimana deal?"
Jaehyun nampak berpikir sejenak.
"Tapi Jae, si Ten ini udah punya anak dua loh, dia single parent." ucap Jungwo
"Serius lo? Masih kek muda gitu mukanya," kata Jaehyun tak percaya.
"Nah iya itu tantangannya, jadi gimana berani nggak lo?" tanya Yuta sembari menaik turunkan kedua alisnya.
"Lo meremehkan Jung Jaehyun kalo bilang kek gitu, Yut." Ucap Johny yang sedari tadi hanya menyimak obrolan teman-temannya.
"Seorang Jung Jaehyun bukan pengecut, pasti dia mau lah nerima tantangan lo. Iya nggak, Jae?" tanya Johny sambil merangkul pundak Jaehyun.
"Oke, gue terima tantangan lo."
"Deal!"
Jaehyun dan Yuta bersalaman sebagai tanda sepakat dengan taruhan mereka.
