02

2.1K 274 32
                                    


Jaehyun tak pernah mengingkari ucapannya. Setelah jam kuliahnya selesai ia bertekad akan menunggu Ten dan mengantarkannya pulang.

Dan di sinilah Jaehyun berada, di parkiran kampus. Duduk di sisi mobil untuk menunggu Ten.

Sedari tadi banyak sekali penggemarnya yang menghampirinya dan memintanya untuk mengantarkan pulang.

Tapi tidak semudah itu esmeralda.

Jaehyun ada misi penting, jadi dia menolakki permintaan gadis-gadis itu.

Cukup lama Jaehyun menunggu, akhirnya Ten keluar juga.
Pria mungil itu mengenakan kaos berwarna ungu, dan kacamata yang bertengger di hidung mancungnya.

Pria mungil itu mengenakan kaos berwarna ungu, dan kacamata yang bertengger di hidung mancungnya

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Jaehyun segera bangkit dari posisinya, lalu kemudian menghampiri Ten.

"Hay Ten." Sapa Jaehyun saat sudah berada dihadapan Ten.

"Jaehyun?" Ten mengernyitkan sebelah alisnya.

Ada apa gerangan seorang Jung Jaehyun tiba-tiba menghampirinya.

"Kok lo tahu nama gue?"

Ten tersenyum miring mendengar pertanyaan konyol dari Jaehyun.

"Siapa sih yang nggak kenal sama playboy kelas kakap kayak lo."

"Gua bukan playboy," kata Jaehyun seraya mensejajarkan langkahnya dengan Ten.

"Gua cassanova." sambungnya lagi, Ten menoleh sekilas.

"Sama aja kali."

"Beda Ten." Jaehyun mencekal pergelangan tangan Ten, dan itu membuat langkahnya terhenti.

"Playboy itu macarin semua orang, kalau cassanova nggak pernah macarin siapa-siapa. Justru dia yang dikejar-kejar."

"Dih, ganteng lo?" Ten bergeleng kepala sembari melepaskan tangannya dari cengkraman Jaehyun.

"Gua emang ganteng," Jaehyun kembali meraih tangan Ten.

"Pulang bareng gua yuk."

"Nggak mau, gue bisa naik taksi."

"Tapi naik taksi bayar, kalo pulang sama gua gratis."

"Lo pikir gue nggak mampu bayar taksi gitu?" Ten menghempaskan tangan Jaehyun kasar, lalu ia hendak melangkahkan kakinya pergi dari sana.

Namun secepat kilat, Jaehyun berhasil mencekal tangannya kembali.

"Gua nggak terima penolakan, pokoknya lo harus mau gua anter pulang." Jaehyun menyeret Ten masuk ke dalam mobil.

"Lepasin gue, Jaehyun!!" Ten meronta, tetapi tidak Jaehyun hiraukan.

"Diem atau gue cium sekarang!" Ancam Jaehyun membuat Ten diam, lalu melajukan mobilnya meninggalkan area kampus.

Player-Jaeten✔Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin