10

1.3K 201 42
                                    


"Tennie!!!"

"Ten!!!"

"Tennie!!!"

Ten terus berlari menjauh dari Kai yang sedari tadi memanggilinya.

"Tennie!! Tunggu!!"

Kai berhasil mensejajarkan langkahnya dengan Ten, dan mencekal pergelangan tangannya.

"Lepasin aku mas!!" Ten menghempas tangan Kai kasar, namun tenaga mantan suaminya itu lebih besar hingga Ten tidak bisa lepas begitu saja darinya.

"Hey, dengerin aku sebentar" Ucap Kai menatap Ten lembut.

Mata mereka beradu, membuat Ten kembali bernostalgia dengan masa lalu indahnya bersama Kai.

Kai adalah lelaki yang teramat ia cintai dulu, lelaki yang pernah membuat hari-harinya merasa berwarna.
Lelaki yang pernah membuatnya menjadi manusia paling bahagia, lelaki yang telah memberikannya dua putra tampan. Tetapi juga lelaki yang menjatuhkannya ke jurang kehancuran, lelaki yang paling menyakitinya.

"Kamu ngelamun?" Suara lembut Kai menyadarkan Ten dari lamunan mengenang masa lalunya.

"Mas mau ngapain sih?" Ten melepas tangan Kai perlahan.

"Aku pengen ketemu anak-anak aku"

"Ck" Ten menarik garis wajahnya membentuk senyuman miring.

"Untuk apa?"

"Aku ayahnya, aku berhak ketemu mereka!"

"Delapan tahun mas, delapan tahun"
Ten mendorong bahu Kai, matanya mulai berkaca-kaca.

"Delapan tahun aku berdarah-darah membesarkan mereka, delapan tahun aku terlunta-lunta mencari uang untuk memberi mereka makan, memenuhi kebutuhan mereka, menyekolahkan mereka. Delapan tahun, delapan tahun kamu nggak pernah satu kalipun berniat menemui mereka.
Dan sekarang dengan gampangnya kamu bilang pengen ketemu mereka? Kamu menuntut hak kamu? Padahal selama delapan tahun kamu belum pernah satu kalipun melakukan kewajibanmu sebagai ayah"

Jatuh sudah air mata Ten, luka lama kembali basah.

"Okay, aku minta maaf soal itu"
Kai memegangi bahu Ten, namun segera ditepis oleh sang empu.

"Jangan sentuh aku Mas!!" bentak Ten kemudian, Kai pun menundukkan kepalanya.

"Tennie, tolong ijinkan aku ketemu sama si kembar. Aku mau minta maaf sama mereka, aku mau nebus semua kesalahanku sama kamu, bunda dan juga anak-anak" Ucap Kai menatap Ten sendu.

"Kenapa mas? Kenapa?" Ten menangis tersedu, memukuli dada Kai bertubi-tubi.

"Disaat aku udah lupain semuanya, disaat aku udah bisa menata hidupku. Kenapa kamu tiba-tiba datang Mas? Kenapa?!"

Tak tega melihat Ten yang menangis tersedu, Kai menarik tubuh Ten ke dalam pelukkannya.

"Maafin aku Ten, maafin aku"
Kai mengusap pucuk kepala Ten lembut.

Bugh!!

Satu pukulan mengenai wajah tampan Kai, membuatnya tersungkur ke tanah.
Spontan Ten kaget, ia pun menengok ke belakang dan mendapati Jaehyun dengan raut wajah garang.

"NGAPAIN LO PELUK-PELUK PACAR GUA HAH?!" Jaehyun berteriak lalu mencengkram kerah kemeja Kai dan mengangkat pria itu supaya berdiri.

"APA YANG LO LAKUIN KE TEN? KENAPA DIA NANGIS? JAWAB!!" bentak Jaehyun dengan raut wajah bagai iblis.

"Bukan urusan lo!" Kai menghempas tangan Jaehyun seraya tersenyum miring.

"Ya jelas lah urusan gua, Ten itu pacar gua. Lo apain dia hah? Jawab!!!"

Player-Jaeten✔Where stories live. Discover now