"Bi, tolong bawain tas Nendra sama Risha ke kamar ya," ujar Nendra pada ART-nya.

Degan segera ia menaiki tangga menuju kamarnya.

Eugh

Nendra langsung menepuk-nepuk bahu Risha lembut agar kekasihnya kembali menutup mata tapi ternyata nihil. Risha sudah mengerjabkan matanya dengan tampang polosnya.

"Gaga, kita udah sampai ya?" Nendra mengangguk lalu melanjutkan langkahnya. Risha menjatuhkan kembali kepalanya di bahu lebar Nendra. Tangannya membuat gerakan absurd di punggung lebar milik Nendra.

"Aku mau pake anting di hidung kayak Gaga boleh gak?" tanya Risha saat sudah terduduk manis di atas kasur.

"Gak." Risha memanyunkan bibirnya.

"Kenapa? Gaga kok boleh pake?"

"Lo cewek gue cowok."

Risha mengangguk.

"Berarti kalo mau pakai itu harus jadi cowok dulu?"

"Hm."

"Gaga."

"Apa bawel?"

"Laper, mau martabak keju hehehe."

Nendra tersenyum kecil lalu mengacak rambut Risha.

"Tunggu di sini, gue beliin dulu."

Risha mengangguk lucu. Nendra mengecup sebentar kening Risha lalu keluar kamar meninggalkan gadisnya.

💐💐💐

Lita, ibu Nendra sampai di mansion malam ini. Ia mendadak pulang karena pekerjaannya selesai lebih cepat dari target.

Ia langsung menuju kamar putra semata wayangnya karena rasa rindu yang teramat pada hatinya sangat membuncah.

Ceklek

Bukan Nendra yang ia temukan melainkan seorang gadis dengan seragam sekolah yang masih melekat di tubuhnya dengan mata terpejam. Kaki Lita melangkah mendekati gadis itu.

"Heh, bangun."

Risha langsung menegakkan tubuhnya karena terkejut mendengar suara asing yang masuk.

"Tante siapa?" tanya Risha bingung.

"Harusnya saya yang tanya, kamu siapa? Dan kenapa ada di kamar anak saya?"

Risha langsung tersenyum lebar lalu berdiri dari tempat tidur. Tangannya terangkat.

"Aku Risha tante, pacarnya Nendra."

Bukannya menyambut tangan Risha, Lita justru hanya menatap saja. Ia lebih tertarik untuk meneliti rupa gadis di hadapannya ini.

"Pacar?"

"Iya tante."

"Kamu goda anak saya kan makanya anak saya mau sama gadis murahan kayak kamu."

Senyum Risha luntur, matanya membola terkejut. Tangannya langsung di turunkan kembali.

"Maksud tante?"

"Anak gadis tidur di kamar cowok yang cuman sekedar pacar apa bisa di katakan dia gadis baik-baik?"

"Aku cuman tidur doang kok tante."

"Kamu pasti deketin anak saya karena harta kan? Kamu mau nominal berapa bakal saya bayar asal jauhin anak saya mulai sekarang."

"Gak mau."

Risha menggelengkan kepalanya. Air matanya mengalir di pipi putihnya.

Lita terkekeh sinis lalu membuka tasnya dan mengambil beberapa lembar uang berwarna merah lalu menyebarnya di depan wajah Risha.

"Murahan."

"MAMAH."

Lita langsung menengok ke arah belakang. Nendra, putranya menghampirinya dengan wajah memerah.

"Kamu dari mana sayang?" tanya Lita namun tak di gubris. Nendra memilih mendekat ke arah Risha lalu membawa gadis itu ke pelukannya. Risha mencengkram erat pinggang Nendra seolah menyalurkan perasaannya saat ini.

"Kenapa pulang?" tanya Nendra dingin pada mamahnya.

"Mamah kangen kamu nak."

"Nendra gak butuh mamah, selama ini gak ada mamah Nendra juga baik-baik aja."

"Apa karena gadis murahan ini? Karena gadis ini kamu lancang bilang begitu."

Nendra semakin mendekap Risha ke dalam pelukannya. Emosinya memuncak mendengar gadisnya di cap murahan.

"Gadis yang mamah bilang murahan adalah gadis yang selama ini nemenin aku di saat mamah gak pernah ada buat aku."

"Harusnya mamah berterima kasih sama dia."

Setelah mengatakan itu Nendra langsung membawa Risha keluar dari kamarnya.

Risha masih sesenggukan, karena kejadian ini sungguh tidak pernah terpikirkan di otaknya.




Nendra membawa gadisnya ke apartemen miliknya. Apartemen ini hanya di ketahui oleh dirinya, bahkan sahabatnya tidak ada yang tau keberadaan apartemen ini.

Nendra langsung merebahkan tubuh Risha di atas kasur. Saat di perjalanan gadisnya tertidur mungkin karena lelah menangis.

Wajah tampannya memandang sayu wajah cantik milik kekasihnya. Tangan besarnya mengusap pelan bekas jejak air mata yang mengering di pipi muluk kekasihnya.

"Sorry udah buat luka di hati lo."

Cup

Setelah mengecup kening Risha, Nendra langsung merebahkan badannya di samping gadis itu dengan tangan yang melingkar di pinggang ramping kekasihnya.

Akhirnya mereka tidur bersama tanpa mengganti pakaian yang masih melekat di tubuh masing-masing.

💐💐💐

Pendek ya? Iya tau tapi gimana ya, ada idenya segitu doang hehehe


Udah Vote belummm? Kalo belum pencet bintang di pojok kiri dulu donggggg

Tinggalkan komentar kalian

Share cerita ini ke teman, sahabat keluarga yang baca ulang wattpad ya wkwk

Tunggu chapter berikutnya ya, jangan bosennnn

Manja Pacar GalakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang