Part 3: Kisah yang berbeda

1.7K 42 1
                                    

Abelle akhirnya kembali terbangun dari koma, pasca kecelakaan yang menimpanya. Namun kini, Abelle sudah tidak dapat lagi mengingat semua kisah masa lalunya. Terlebih lagi kisah lamanya bersama Dariel, kenangan yang sangat menyakitkan seakan tidak dapat lagi Abelle ingat.

~ ~ ~

Dariel segera membawa Abelle menuju sebuah apartemen yang telah ia siapkan. Sebuah apartemen baru, khusus bagi Abelle. Semua kisah baru sudah Dariel rancang bagi Abelle.

Apakah yang akan Dariel perbuat pada kisah hidup terbaru Abelle?

Gedung Apartemen Pusat Kota

Dariel membelikan semua pakaian terbaru bagi Abelle, dan juga membuang semua barang-barang lama milik Abelle.

"Apakah semua barang-barang milik Nona Abelle sudah kalian tata rapi?" Tanya Dariel kapada beberapa pelayan mansion yang ia tugaskan untuk menata seluruh barang yang terdapat di gedung apartemen baru milik Abelle.

"Sudah, Tuan. Kami sudah menata semua barang-barang milik kepunyaan Nona Abelle." Jawab beberapa pelayan kepercayaan Dariel.

"Nona Abelle, ini adalah apartemen terbarumu." Ucap Dariel, sembari mengajak Abelle menuju kamar milik Abelle.

Abelle menatap sekeliling, lalu duduk di atas sofa empuk yang tersedia di ruangan tengah.

"Kau menyukainya, Nona Abelle?" Tanya Dariel ramah.

"Yah, aku sangat menyukainya. Terima kasih atas keramahan dan perhatian anda Tuan." Ucap Abelle dengan wajah tersenyum.

"Itu adalah tanggung jawabku atas hidupmu. Maaf, karena hanya ini yang dapat kuberikan padamu."

"Ah, ini sudah sangat luar biasa, tuan." Balas Abelle yang terlihat sedikit tidak nyaman atas situasi mereka.

Sementara itu, para pelayan Dariel hanya berdiri sembari menunduk patuh. Begitu pula halnya dengan Skretaris Jansen, ia hanya menunduk diam.

"Sungguh malang nasib Nona Abelle. Kehilangan memori, dan harus hidup dalam kisah bohong dari Tuan muda..." para pelayan merasa begitu kasihan atas apa yang kini terjadi pada Abelle.

"Abelle, besok kau sudah harus berada di kantor sebelum aku tiba. Kau akan kutempatkan di perusahaan keduaku."

"Baik, Tuan Dariel."

"Oke. Aku harus segera kembali. Tetaplah untuk mengkonsumsi semua obat-obatan secara rutin."

Setelah mengatakan hal itu, Dariel pun melangkah pergi dari hadapan Abelle.

-----------------

Abelle merebahkan diri di atas tempat tidur miliknya, sembari memainkan ponsel baru miliknya.

"Tuan Dariel sangat baik padaku.. sebagai seorang asisten kepercayaannya, aku harus memberikan pelayanan yang terbaik.." ucap Abelle, lalu memiringkan posisi tidurnya.

Drrttt...

"Besok supir akan menjemputmu, dan siang harinya kita akan pergi ke sorum mobil." Mr. Dariel.

Usai membaca isi pesan dari Dariel, Abelle pun segera beristirahat. Sehingga keesokan harinya ia dapat bangun lebih awal dan memulai pekerjaan barunya.

Keesokan harinya...

Abelle bangun lebih pagi, membersihkan diri dan mempersiapkan segala kebutuhan yang akan ia bawa di tas kerja miliknya. Tak lupa, sebelum pergi bekerja, Abelle selalu duduk manis di depan meja rias dan mulai merias wajahnya dengan make-up tipis nan elegant.

Keterampilannya dalam merias wajah tidak diragukan, karena memang itulah keahliannya, sebelum mengalami kecelakaan tragis.

***

Terjerat NAFSU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang