Eleven | Always Like That

141 36 5
                                    

Mari apresiasi karya penulis melalui Follow, like, komentar, dan share..

Terima kasih.

BOSSY BOSS!

17 Juli 2021

______________

Wira membersihkan kedua tangannya yang sedikit kotor karena habis memberi makan kucing yang ada di tangga darurat. Ia pernah sekali melihat kucing itu, dan setelahnya Wira selalu memberinya makan.

"Di mana sih gue taro kuncinya tadi?"

Wira berhenti. Tepat beberapa langkah dari seorang gadis yang sedang bingung mencari kunci sambil merogoh saku celananya.

"Lagian apes banget deh gue pagi-pagi udah ketemu bos aneh. Mana sih kunci, udah laper banget ini!" Nadin masih ribut dengan dirinya sendiri perihal kunci yang ia lupa.

Wira melangkah sejenak kemudian berhenti kembali saat merasa menginjak sesuatu di bawah kakinya. Saat ia memungutnya, rupanya itu kunci.

"Ini beneran?" tanyanya pada diri sendiri. Dengan helaan napas panjang, Wira mWirakah maju dan mendekati Nadin.

"Kamu!"

Nadin menoleh dengan cepat. Ia hampir saja terjungkal ke belakang jika tak ada tangan Wira yang meraih pinggangnya cepat. Untuk satu detik yang terasa panjang, Nadin sampai bisa melihat dengan sangat jelas bagaimana wajah Wira dilihat dari jarak kurang dari 10 cm. Saking dekatnya ia sampai bisa mendengar suara detak jantung milik Wira yang berdetak seirama dengan miliknya.

Keduanya langsung menjauhkan diri.

"Sejak kapan kamu tinggal di sini?" tanya Wira tanpa basa-basi.

"Bapak ngikutin saya ya?!"

Wira mendengus pelan. "Memangnya saya stalker?"

Nadin langsung memicingkan matanya. "Terus Bapak ngapain di sini?"

"Jawab dulu pertanyaan saya. Sejak kapan kamu tinggal di sini?"

"Sejak saya menginjakkan kaki di Malang. Bapak plis ya, jangan buat saya pindah dari tempat ini. Pertama, saya nggak punya duit buat pindah, kedua, saya cukup nyaman di sini walau ada orang mesum yang tinggal di samping saya."

Wira sontak mengerutkan keningnya samar. Ia tahu ke arah mana Nadin akan bicara. "Apa? Orang mesum?"

"Iya, Bapak hati-hati deh."

"Oooooh, mesum ya?" tanya ulang Wira.

"Iya mesum, aneh. Sial banget emang nasib saya bisa tinggal sama tetangga sebelah."

"Oooooooooh, sial ya?" Wira semakin panjang menyuarakan o-nya.

"Iy―"

"Masuk!" perintah Wira sambil memberikan kunci milik Nadin yang ia temui tadi.

"Loh, kunci saya kok bisa di Bapak?"

"Just get in!" perintah Wira memutus kekepoan Nadin. Gadis itu akhirnya langsung masuk sambil menggeram sebal.

"Oh, tunggu!" Tangan Wira menahan pintu apartemen Nadin yang sebentar lagi akan tertutup.

"Ke balkon 5 menit lagi. Saya mau tunjukkin sesuatu ke kamu."

Nadin mengerutkan keningnya bingung. "Ap―" pertanyaannya terpaksa ia telan sendiri karena Wira langsung menutup pintu apartemen gadis itu dengan rapat.

Bossy Boss!Where stories live. Discover now