Eight | Getting Trouble

104 34 2
                                    

Mari apresiasi karya penulis melalui Follow, like, komentar, dan share..

Terima kasih.

BOSSY BOSS!

27 Juni 2021

______________

Wira menenggak kaleng sodanya hingga setengah, kemudian kembali mengempaskan tubuhnya di sofa. Ia mengembuskan napas panjang sambil memejamkan mata. Ia kembali menenggak habis sodanya kemudian meremas kaleng itu hingga tak berbentuk. Seluruh barang belanjaannya masih berantakan di lantai.

Suara kunci yang terdengar terburu-buru hingga pintu yang tertutup dengan kencang dari tetanggannya membuat Wira membuka matanya.

"Apa harga apartemen ini masih kurang mahal sampai bisa denger suara pintu tetangga?" kesalnya bermonolog.

Teringat akan sesuatu, Wira mengambil ponselnya yang tergeletak di sampingnya, kemudian menelepon nomor terakhir di daftar panggilannya.

"Halo. Gimana Pak?" tanya Wira to the point pada seseorang di seberang sana.

"Saya sudah mengantarkannya sampai tujuan sesuai yang Bapak inginkan."

"Bapak tidak salah orang kan?"

"Tidak, Pak. Jaket krem dan celana jeans. Berdiri di pinggir jalan dengan 5 plastik belanjaan."

"Oke, kerja bagus. Saya akan segera transfer ke rekening Bapak."

Wira mematikan ponselnya dan kembali melempar ponselnya ke sofa asal. "Ya, setidaknya itu bayaran karena berhasil buat dia takut," ujar Wira sambil menahan senyum gelinya.

♥♥♥

Nadin membuka matanya perlahan sambil mencoba mengambil ponselnya yang ada di atas nakas. Matanya terbuka lebar saat ia melihat dengan jelas di layar ponselnya tertera pukul 08.00 WIB.

"Hwaaaa!!!" Nadin berteriak kencang kemudian langsung bangkit berdiri menyambar handuknya dan masuk ke kamar mandi. Tak perlu menunggu lama untuk Nadin keluar dan segera memilih pakaiannya yang menggantung. Ia menyisir rambutnya dan menguncir rambutnya asal. Memoles bedak dan lipstick dengan gerakan cepat.

"Apa lo nggak bisa bangun lebih siang dari ini, Na?" ringisnya. Ia bergerak cepat ke pintu apartemen dan memakai sepasang heels hitam di kedua kakinya. Ia bahkan tak sadar membanting pintu dan menguncinya dengan cepat.

Sesampainya di hotel, Nadin baru bisa menghela napas lega. Ia mengatur napasnya yang memburu. Beruntung ia langsung menemukan ojek saat keluar apartemen, sehingga ia bisa segera sampai

Dengan langkah gontai, Nadin kembali melangkah maju dan masuk ke dalam lift. Ia berhenti tepat di lantai bagian eksekutif dan administrasi hotel berada. Saat melihat beberapa kursi dan meja masih tak berpenghuni, detik itu juga kedua bahunya melemas. Ia lupa jika saat ini ia bekerja di TM Hotel Malang. Harusnya ia tak perlu terburu-buru jika datang terlambat. Karena rekan termasuk bosnya pun selalu datang semau mereka sendiri.

"Mbak Nadin baru datang juga rupanya?"

Nadin menoleh dan menemukan Dewi yang menghampirinya. Nadin memberikan senyum kikuk. "Iya, Mbak, saya kesiangan tadi. Nggak taunya masih banyak yang belum datang juga ya."

"Ya beginilah keadaan di sini, Mbak. Sebenarnya saat awal dulu, semua karyawan patuh dengan perintah Pak Wira, tapi sejak Pak Wira seakan membiarkan semua karyawannya bertindak, mereka jadi besar kepala dan Pak Wira tetap membiarkan itu semua sampai akhirnya seperti ini."

Bossy Boss!Where stories live. Discover now