Chapter 12

5.7K 56 0
                                    

Cinta itu memang gila

Haaaah! Mimpi apa ini...
Clara mengusap wajahnya yang dialiri keringat. Ia baru saja terbangun dari tidurnya karena mimpi super gila yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Nafasnya sesak. Tubuhnya merasakan hal yang aneh. Seperti apa yang ia mimpikan itu benar nyata terjadi.

Clara menyibak selimutnya kuat. Pakaiannya masih utuh.

Oh tidak, ia tak mengenakan pakaian saat tidur. Kebiasaan Clara, ia hanya menggunakan celana dalam saat tidur dan tak mengenakan apa-apa lagi.

Ia meraba bagian bawahnya, "Basah.." bisiknya.

Ia melirik jam dinding di kamarnya. Masih jam dua subuh dan ia sudah dibuat terbangun sebangun bangunnya.

Clara menelentang kembali. Ia menatap langit kamarnya lalu menatap ke arah pintu.

Matanya sedikit menyipit saat ia melihat ada jelah cahaya yang masuk dari sela pintu yang terbuka.

Pintu kamarnya terbuka, itu yang ia lihat.

Clara turun dari ranjang dan berjalan menuju pintu kamarnya. Melihat pintu tersebut. Setahunya saat ia tidur tadi, pintu kamarnya sudah tertutup dan....

Clara merasakan jantungnya berdetak  begitu cepat. Ia berlari ke arah cermin dan betapa terkejutnya dirinya saat ia melihat ada sekitar tiga warna merah yang  tentu saja ia tahu itu bekas apa. Ia pernah melihat ini di film yang ia tonton dan tahu bagaimana cara membuatnya.

Clara masih menyentuh bekas cupangan tersebut. Ia tak tahu siapa yang melakukan ini. Pantas saja ia seperti merasakan mimpinya itu benar nyata. Bahkan ia dengan jelas masih bisa merasakan lidah kasar yang menyapu kemaluannya.

Nikmat memang, tapi ini aneh.

Clara memasukkan jemarinya ke dalam celananya dan menyentuh kembali benda kenyal yang ternyata sungguh lembab tersebut.

"Siapa yang melakukannya?" tanya Clara bergumam yang tentu saja pertanyaan itu tak ada yang bisa menjawabnya.

Dalam benak Clara saat ini hanya ada nama Mark. Karena pasti hanya Mark yanng ada di rumah ini.

Maling? Mana mungkin. Rumah ini aman jika untuk dibobol maling.

Bukannya sombong, tapi sistem keamanan rumah ini baginya sudah bagus. Tentu saja itu ide dari maminya.

Kembali pada penebakan pelaku, Clara langsung berlari menuju kamar Mark. Tentu saja ia mengenakan pakaiannya terlebih dahulu.

Saat berada di luar kamar, Clara tak melihat siapapun. Lampu di luar sudah menyala, namun tak ada siapa-siapa.

Clara berlari menuju anak tangga dan meniti ke atas. Ia ingin melihat kamar tidur maminya.

Secara perlahan ia membuka pintu kamar tersebut dan mendapati Mark tengah tertidur di sana.

Ia tak percaya Mark tertidur.

Dengan berani Clara masuk ke dalam kamar dan mendekat.
Sesampainya di tepian ranjang, Clara melihat ke arah Mark. Pria itu tertidur. Bahkan sangat pulas.

Namun bukan Clara namanya kalau bisa menyerah seperti itu saja. Ia mendekatkan wajahnya pada wajah Mark,

"Om!" panggil Clara. Sungguh ia gila sudah melakukan kenekatan ini, tapi apa boleh buat. Beginilah cara Clara mencari pelaku.

"Om.." panggil Clara lagi, namun Mark tetap juga tak bangun.

Saat ketiga kalinya, Clara berteriak cukup keras dan berhasil membuat Mark terbangun.

Sugar Daddy I Love You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang