Chapter 5

28.6K 300 9
                                    

Clara langsung menutup kembali kaca mobil. Namun saat kaca mobil itu tertutup, Mark kembali menahan tubuh Clara dan menanamkan kembali jemarinya di balik celana Clara. Clara mencoba memberontak namun lagi-lagi sentuhan lembut itu kembali ia dapatkan dari Mark membuatnya juga kembali mendesah.

kesal dan nikmat bercampur jadi satu. ia marah, sangat marah. kenapa dirinya bisa jadi seperti ini. tubuhnya tak bisa berbohong jika sentuhan Mark membuatnya kelimpungan. sentuhan Mark membuatnya tak bisa menolak, malah ingin lagi dan lagi.

Clara yang mulai kewalahan akhirnya pasrah. ia memejamkan matanya saat jemari Mark sedang bekerja di bawah sana. 

"Apa senikmat itu? kenapa wajahmu bersemu merah." goda  Mark.

Clara membuka matanya dan menatap tepat di pupil mata Mark,

"Lepasin jemarimu Daddy.." ucap Clara yang akhirnya mengikuti kemauan Mark. Keberanian Clara memanggil Mark dengan sebutan Daddy membuat Mark awalnya terkejut, namun setelahnya ia justru tersenyum dan merasa puas.

"Kau tak ingin aku berlama di sini? aku lihat kau juga menikmatinya."

"Apa kau selalu memainkan milik perempuan dengan jemarimu? aku yang keberapa?" tanya Clara mencoba tenang dan santai dibalik serangan jemari Mark.

"kau yang kedua setelah mamimu." bisik Mark. "Nikmati saja Cla. kau tak akan menyesal."

Clara menggenggam tangannya saat kenikmatan itu kembali terasa. ia bahkan mengumpat dalam hatinya karena dengan mudah menerima perlakuan Mark padanya.

"Ghmmm, lepasin om." ucap Clara kesusahan. ia mengucap untuk dilepaskan, namun tangannya yang sudah bebas tak berusaha menarik jemari Mark dari miliknya. melihat itu, Mark langsung tersenyum miring. bermain sebentar mungkin tak masalah.

Clara terpejam. dan itu dijadikan Mark sebagai kesempatan untuk melakukan hal yang lebih pada Clara. ia menahan kembali tangan Clara membuat Clara terkejut. saat Clara ingin memberontak, bibirnya kembali dilumat oleh Mark sementara jemari Mark di bawah sana sudah mulai menggila.

Clara menggelinjang kewalahan. Mark memporak-porandakan pertahanannya dan juga pusat intinya. sampai ia merasakan denyutan hebat yang akan melanda. dan detik berikutnya, tubuh Clara menegang, bola matanya menatap langit-langit mobil seiring ia yang mendongakkan kepalanya ke atas.

Mark tersenyum puas lalu melepaskan jemarinya yang sedang berkenalan dengan daging kenyal milik Clara.

"Sorry. Dia ketagihan.." ucap Mark membuat Clara langsung mengumpat kasar. gadis itu mengatur nafasnya. jantungnya masih bergemuruh dan keringat mengalir dari pelipisnya.

Clara menatap Mark tajam. Ia merasa seperti sedang dil*cehkan. namun sebuah p*lecehan yang tubuhnya sukai. Tapi jika ia boleh jujur, ini proses org*sme ternikmat yang pernah ia rasakan. rasanya benar-benar membuatnya melayang.

Kenapa Mark seperti sedang mengambil kesempatan padanya? Padahal mereka tak saling kenal dan hanya sebatas calon anak dan calon ayah. Sudah itu saja.

Tapi apa ini? Mark bahkan dengan leluasa berani menyentuh tubuhnya, dan gilanya lagi, tubuh sialannya ini juga menerima dan ikut terangsang bahkan sampai pelepasan. gila bukan?

Tubuh sialannya ini bahkan tergoda dengan tubuh Mark. Tergoda akan sentuhan Mark. Bahkan bagian bawahnya menjerit minta kembali di sentuh dengan jemari besar Mark.

"Nikmati sisa-sisa pelepasanmu gadis nakal. aku akan menyetir mobilnya pelan." goda Mark sembari mengedipkan sebelah matanya pada Clara.

Clara merapikan pakaiannya kembali. Ia menghadap lurus ke depan sedangkan Mark kembali fokus menyetir yang akan membawa menuju butik tempat Lauren menunggu.

Sugar Daddy I Love You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang