Cerita ke-Enam

356 71 23
                                    


Hujan hari ini turun lebih lama dari biasanya. Sudah hampir jam delapan malam, tapi belum juga hujan yang turun hampir dari siang itu reda.

Bulan memandang ke arah langit gelap, netranya lalu mengikuti jatuhnya hujan sampai terpandang sosok Jungwoo di depan cafe yang letak cafe nya berseberangan dengan cafe ia datangi saat ini.

Laki-laki itu tidak sendiri, menutup kepalanya dengan telapak tangan, berharap punggung tangannya itu dapat menghalau hujan. Ia bersama seorang gadis berpakaian rapi dengan blouse putih dipadu rok burgundy, tengah memakai tas berwarna senada rok nya sebagai penghalau hujan.

Mereka tidak masuk ke dalam cafe seberang itu, membuat Bulan mengernyit heran. Mendadak penasaran, apa yang ditunggu keduanya itu sambil menghadap ke arah barat.

Bulan hendak memanggil Jungwoo walau harus menyaringkan suaranya, namun urung saat seorang laki-laki yang tak asing juga menghampiri keduanya, tidak dengan apapun untuk menghalau hujan. Ketiganya bercakap sebentar, sebelum akhirnya masuk dan menghilang dari pandangan Bulan.

Laki-laki yang menghampiri mereka adalah Jaehyun, laki-laki yang membatalkan janjinya itu ternyata memiliki janji lain dengan Jungwoo dan seorang gadis asing.

"Lo sama gue aja ya, Lan?" Tawar Lucas seraya merogoh saku celananya, mengeluarkan kunci mobilnya.

Bulan menoleh, segera menggeleng tanda penolakan. "Gue kan, udah bawa motor sendiri, Cas. Gapapa, kok."

"Motor Lo biar gue bawa aja, Lan." Timpal Yuqi memasukkan dompetnya ke dalam tas, Bulan memerhatikan dengan ragu, "ntar Lo kehujanan, gimana?"

"Enggak, lah." Yeri menggeleng, menjawab keraguan Bulan, "gue bawa mantel baju dua, Lan. Biar Yuqi yang pake, Lo sama Lucas aja." Lalu ia bertanya, "gak bawa mantel, kan?" Bulan mengangguk kecil.

"Ya udah, sama gue aja." Kata Lucas sedikit memaksa, menunjuk ke arah mobil hitamnya yang terparkir tak jauh dari tempat mereka berdiri, "si Rambo gak pernah bawa cewek selain ibu bos, loh. Kehormatan buat Lo nih, bisa dianterin Rambo." Katanya, menyebut mobil hitam miliknya itu dengan nama Rambo, juga menyebutkan ibunya dengan sebutan ibu bos.

"Masa sih, gak pernah numpangin cewek?" Tanya Yuqi ragu, ditambahkan dengan pernyataan Yeri yang memandang Lucas dengan tatapan ejek, "cupu banget hidup, Lo. Dari SMA gak berubah-ubah, gak pernah boncengan sama cewek."

Lucas berdecak memandang Yuqi dan Yeri kesal, "Lo berdua gak berubah-ubah tuh, mulutnya. Julid mulu. Lidahnya tajem udah kayak silet aja." Lalu ia beralih pada Bulan yang hanya terkekeh geli, "jadi gak, Lan?" Tanya Lucas memastikan.

Bulan mengangguk singkat, "anterin ke rumah Yuqi, aja."

"Kok?!" Belum selesai Bulan berbicara, Yuqi dan Lucas kompak menyela.

"Kasihan dong, kalau ntar dia baliknya gimana?"

"Kan bisa sama Lucas, Lan." Geram Yeri, membuat Bulan meringis malu, "iya maaf. Gue lupa, hehe."

"Kadang jadi terlalu pinter tuh enggak baik, ya." Yuqi menghela napas, menggelengkan kepalanya.

"Lo bodoh juga enggak ada baiknya, Qi." Timpal Lucas, segera berlalu pergi sebelum Yuqi mengamuk dan menjadikannya samsak hidup.

Yeri menggeleng kecil, sedikit berbisik pada Bulan. "Gue tebak, mereka jodoh." Menanggapi itu, Bulan hanya tertawa kecil.

_______


"Gimana, Na? Ganteng, ya?" Tanya Jungwoo pada gadis di depannya.

Gadis itu mengangguk malu, tidak lupa bibirnya menyunggingkan senyum tipis. "gue tau dia ganteng, tapi gak tau bakal se-ganteng itu."

"Bibit bucin, lo." Cibir Jungwoo pelan. Laki-laki itu memerhatikan Jaehyun yang sibuk memesan minuman mereka, melipat tangan di dada, ia mengangguk singkat. "gak heran sih, dia kebanggaan radio Neo karena ganteng. Tapi—"

"Dia banyak cewek, ya?" Tebak gadis itu, Jungwoo diam hanya membalas dengan senyuman.

"Tanya aja orangnya sendiri."

Gadis itu mengernyit, "nanya nya gimana, ih?"

"Mau tanya apa?" Tanya Jaehyun yang baru datang bergabung, menarik kursi tepat di sebelah Jungwoo.

Jaehyun memandang gadis di hadapannya itu dengan senyuman, "Selena, kan?"

Gadis yang dipanggil Selena itu mengangguk. Jaehyun pun kembali melempar pertanyaannya yang belum dijawab, "mau tanya apa, Na?"

Selena menggeleng kecil, "bukan hal spesial, kok. Cuma tentang radio Neo."

Kedua alis Jaehyun terangkat, menoleh ke Jungwoo yang hanya mengedikkan kedua bahunya. Ia pun kembali menaruh atensinya pada Selena, "mau tanyain apa, Na? Daripada si Jungwoo, gue lebih tau nih masalah radio Neo."

"Cuma nanya kenapa kalian bisa keren, sih? Gitu aja. Kok." Selena menjawab malu.

Jaehyun berdecak pelan, menyandarkan punggungnya. Baru ia akan menjawab, pelayan cafe menginterupsi lebih dulu, meletakkan pesanan mereka dengan sopan.

Ketiga nya tersenyum, mengucap terima kasih pada pelayan sebelum pelayan cafe itu pergi kembali ke pekerjaannya.

Jaehyun mengaduk es americano nya, "anak radio tuh, ya, anaknya emang terlahir keren, sih, Na. Gue tuh contoh nyatanya."

"Idih." Jaehyun bergidik ngeri melirik Jaehyun, "mabok americano, ya?"

Jaehyun berdecak kecil, "lo tuh, banggain aja sih, gue. Inget, gue nih kating, loh."

"Geli, banget. Senioritas, ewh."

"Si anjir!"

Selena tersenyum memerhatikan, menyesap latte nya sebenatar sebelum kembali buka suara. "Kalau aku ikut main ke sekre radio Neo, boleh, 

Jaehyun dan Jungwoo kini memandangnya, memberi respon yang berbeda. Kalau Jaehyun mengangguk semangat, berbeda dengan Jungwoo yang menggeleng tegas.

"Ih, kenapa?" Selena melayangkan protes segera pada Jungwoo.

"Mau ngapain, ih?! Nanti yang ada lo ngeganggu kita." Masih dengan jawabannya, Jungwoo menggeleng tegas tanda penolakan.

"Yaelah, Woo." Jaehyun berdecak heran, menepuk lengan Jungwoo singkat. "Apa sih, yang mau digangguin di ruang siaran? Lagipula, kalau ada Joy diantara kita, gak mungkin deh, ada istilah bakal ganggu-ganggu."

Jaehyun lalu mendekat ke Selena, memberi gestur berbisik, "Joy tuh galak orangnya. Nanti kalau main, jangan macem-macem atau bakal diusir Joy, ya."

"Lo tuh gak mikirin perasaan Bulan nanti, ha?" Tanya Jungwoo setengah berbisik, menarik Jaehyun mendekat.

"Emang kenapa sama Bulan?" Jaehyun balik bertanya, "Lo sendiri tahu reaksi Bulan gimana setiap gue bawa cewek, kan?"

Selena yang tidak tahu-menahu apa yang membuat dua laki-laki itu berbisik hanya diam tersenyum, memandang keduanya bergantian. Selena tahu betul ada hal yang tidak mengharuskan untuk ia tahu.

Jungwoo memandang ke arah Jaehyun sangsi, mengernyitkan keningnya sempurna. "Lo gak ada kepikiran buat manfaatin Selena biar Bulan cemburu, kan?"

Jaehyun hanya menanggapi pertanyaan Jungwoo dengan senyum tipis.



•••


Huhuhu update nya jadi malem Senin. Maaf yaaa💚💚💚💚💚


Cerita Bulan | JaehyunWhere stories live. Discover now