Bab 31

756 160 26
                                    

Kangen gak sih sm cerita ini?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kangen gak sih sm cerita ini?

Udh lama bgt rasanya gk update.

Oke deh, happy reading ✨🌻❤️



***



Seungwan menuangkan air panas kedalam gelas yang sudah ia masukan teh kedalamnya. Langit masih agak gelap karena waktu baru menunjukkan pukul setengah enam pagi. Perempuan itu berjalan menuju kursi yang sengaja dia hadapkan ke arah jendela.

"Seungwan."

"Kkamjagiya!" Perempuan itu memekik lalu menoleh ke belakang dengan tatapan kesal yang ditujukan pada Chanyeol.

Chanyeol menarik sebelah alisnya, merasa kalau reaksi Seungwan agak berlebihan. "Kau melamun?"

Seungwan tak menjawab dan hanya kembali menoleh ke depan. Menatap jalanan kota Busan yang belum terlalu ramai. "Kau pulang sekarang?"

"Iya, aku dan Yixing harus melihat perkembangan proyek kami disini." Ujar Chanyeol, dia menggosok rambutnya yang basah dengan handuk. "Kau tidak apa-apa disini sendirian?"

"Tidak masalah, lagipula aku memang sering sendirian." Ujar Seungwan lalu menyesap teh miliknya.

Chanyeol terdiam sesaat lalu menghela nafas. "Baiklah, aku akan kembali sore nanti. Kalau ada apa-apa, kau bisa memberitahu ku."

Seungwan tak menyahut, dia dan Chanyeol bahkan tidak saling bertukar nomor ponsel, bagaimana bisa Seungwan menghubunginya nanti?

"Chanyeol." Panggil Seungwan.

"Ya?" Sahut Chanyeol.

"Aku ingin tau." Seungwan menarik nafas, "siapa yang memberitahu soal Renjun pada ibumu?"

Terjadi hening selama beberapa detik sejak pertanyaan itu keluar dari bibir Seungwan. Chanyeol menunduk dan menatap lantai kamar dengan pandangan sendu.

"Chanyeol?" Seungwan membalikkan tubuhnya dan kini menatap Chanyeol dengan pandangan menuntut.

"Jaehyun. Dia yang memberitahu soal Renjun pada Ibu." Ujar Chanyeol.

"Tapi bagaimana bisa?!" Tanya Seungwan lagi.

"Sepertinya dia mengirim seseorang untuk terus memantau semua aktivitas ku selama ada disini. Aku minta maaf, Seungwan." Jawab Chanyeol.

Seungwan menghela nafas, keluarga Chanyeol dari dulu memang tidak pernah bersikap baik padanya. "Tidak masalah."

Dan Seungwan sama sekali tidak menyadari bahwa ucapannya tersebut memberikan efek yang luar biasa pada Chanyeol.

Pria itu mengembangkan senyum penuh ketulusan setelah bertahun-tahun bibirnya itu membentuk senyum penuh kebohongan.

Seungwan terpaku, hatinya berdebar dan memberikan efek kehangatan. Dan dia tidak bisa mengelak bahwa dia masih menyukai rasa hangat itu.

Warmth And Loyalty (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang