Bab 26

795 171 46
                                    

KALIAN KANGEN TIDAK SAMA CERITA INI???

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

KALIAN KANGEN TIDAK SAMA CERITA INI???


ABSEN DULU COBAAA!!!

GK PERLU BNYK PEMBUKAAN AYOK CUSSS!!!

Note: kasih tau aku klo misalkan ada typo. Thanks and happy reading ✨🌻🌻✨

.

.

.

"Cukup!" Seungwan bersuara setelah beberapa detik terjadi keheningan diantara mereka. "Apapun yang terjadi antara aku dan Chanyeol dulu, itu bukanlah sesuatu yang perlu dibahas lagi sekarang."

Minho mengangkat sebelah alisnya, "benarkah?" Dia tersenyum sinis sambil memainkan lidahnya didalam mulut.

Chanyeol mengangguk pelan, dia lalu memperhatikan Hera yang masih pingsan dalam gendongannya. Kemudian memutuskan untuk pergi dari sana.

"Tapi gara-gara perpisahan kalian, sepupuku jadi ikut menderita. Ini sama sekali tidak adil!" Ujar Minho.

"Lalu kenapa kau tidak bicarakan hal ini dengan Chanyeol saja atau dengan Jaehyun? Aku sama sekali tidak mau berurusan dengan keluarganya lagi." Seungwan bersidekap lalu membuang pandangannya ke samping.

"Karena sepertinya kau benar-benar tidak ingin tau, baiklah. Aku tidak akan mengatakannya." Minho mengangkat kedua bahunya. Berpikir bahwa tidak ada gunanya juga memaksa Seungwan mengingat dia juga korban disini.

Minho kemudian berbalik untuk meninggalkan Seungwan, berniat untuk melihat keadaan Hera.

"Tapi Seungwan." Minho tiba-tiba berhenti dan berbalik menghadap Seungwan. "Kau sebenarnya masih mencintai Chanyeol bukan? Jika perasaanmu itu sudah tidak ada. Kau tidak akan membencinya sampai sejauh ini."

Seungwan menggigit bibirnya dan menatap Minho dengan tajam, "aku rasa omong kosong mu sudah cukup sampai disini."

Minho tersenyum tipis, lalu mengangguk seolah paham. "Kau memang masih mencintainya."

Lelaki itu kembali melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda.

Sementara Seungwan mengepalkan tangannya mendengar ucapan Minho barusan. Tidak ada gunanya juga dia tetap mencintai Chanyeol sampai detik ini. Pikir Seungwan.

.

.

.

"Bagaimana caranya supaya kau mau aku ajak ke psikolog?" Gumam Chanyeol sambil memperhatikan Hera yang masih menutup matanya.

Pria itu duduk di kursi dekat ranjang Hera sambil menyimpan kedua telapak tangannya di belakang kepala. Pikirannya berkelana, memikirkan ucapan Minho tadi. Benarkah adiknya adalah penyebab dia dan Seungwan berpisah?

Warmth And Loyalty (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang