23. Penjelasan

271 27 8
                                    

Tepat pukul 8 Pagi Type dan Techno pergi meninggalkan Kengkla yang masih berdiri mematung sambil menggenggam secarik kertas di tangannya.

Kengkla meremas kertas yang ada di tangannya. Dalam hatinya dia terus memaki, meluapkan emosi pada Type. Dia nggak percaya jika rencananya dengan Technic akan diketahui oleh pria itu. Sekarang dia tahu bagaimana kekuatan lawannya itu. Dia nggak bisa memandang remeh Type.

Masih di dalam rumah Techno, dengan nggak sabar dia menelpon Nic. Perlu beberapa saat sampai akhirnya sang kawan mengangkat telepon.

"Lagi di mana?" Kla bertanya tepat saat Nic mengangkatnya.

"Ada apa? Aku masih di rumah pacarku." Suara Nic terdengar keheranan di ujung sana.

"Apa kau tau kalau Phi Type sudah kembali?"

"Apa?!" Technic menjerit. "Dia kembali?"

"Bukan hanya kembali. Dia juga memberiku sebuah surat berisi diagnosa kesehatanku dua bulan yang lalu. Saat aku dirawat karena kecelakaan."

"Lalu, Phi No udah tau itu?"

"Mungkin belum .... Nic, kau harus pulang sekarang juga!"

Di lain tempat, Type dan Techno pergi ke tempat makan yang biasa mereka datangi sepulang sekolah dulu. Suasana yang masih sama, membuat mereka bernostalgia mengingat momen indah saat masa SMA.

"Kau pesan apa?" Type bertanya saat mereka sudah duduk.

Techno bergumam, matanya fokus pada daftar menu yang diberikan oleh waiter. "Aku mau yang segar-segar, Type."

"Yam Neua?" Type menunjuk menu salah satu gambar.

"Tidak, aku sudah terlalu banyak makan daging minggu ini." Techno menggeleng. "Ah! Som Tum saja."

"Tapi, kau yakin mau yang pedas?" Type agak khawatir.

"Ya, mungkin enak jika makan yang pedas."

"Ah, baiklah. Terserah kau."

Sebenarnya Type khawatir itu bukan takut No sakit perut. Hanya saja, dia khawatir akan dirinya sendiri. Karena jika Techno makan-makanan pedas, bibirnya akan memerah dan jontor. Alhasil, membuat Bibir No semakin seksi di mata Type.

Perlu 15 menit sampai akhirnya hidangan mereka datang. Seporsi Som Tum, salad pepaya muda. Lalu ada Yam Neua untuk Type. Kali ini Type meminta untuk mengurangi tingkat pedasnya. Dan dua gelas es jeruk.

"Selamat makan."

Mereka mulai menyantap hidangannya. Berbeda dengan Type yang tenang, Baru beberapa suap saja Techno sudah berisik.

"Arroy Mak," ujar No sembari minum es jeruk miliknya. Dan seperti itu, satu suapan, satu teguk es jeruk. Bahkan Techno sampai meminum milik Type.

.

.

.

.

.

"Uhmm ... No, aku mau tanya." Makanan mereka sudah habis. Tersisa hanya 2 cup puding khas restoran ini. Dessert kesukaan Techno.

"Apa itu?" tanya Techno yang terfokus pada minumannya. Dia sudah menghabiskan 3 gelas.

"Uhmm ... apa ... apa kau nggak marah sama aku?"

"Eh?" Techno menghentikan sedot-menyedotnya. "Ah! Maksudmu, apa aku marah saat kau meninggalkanku begitu saja. Lalu, hanya aku satu-satunya orang yang nggak diberitahu kalau kau pergi ke Singapura, dan aku marah karena kau nggak bisa dihubungi?"

Mengejar Cinta Phi Techno (Remake Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang