3. siasat

448 54 0
                                    

Dering bel yang begitu nyaring menandakan jam istirahat itu bergitu terdengar membahana di seantero sekolah. Bak panggilan dari sorga, tanpa di perintah pun semua murid berhamburan keluar kelas dan destinasi utama yang dicari adalah ... kantin.

"Nic, kau ingin makan apa? Aku yang traktir," tawar Kla pada di Nic saat mereka sedang berjalan beriringan. Seperti duo playboy yang menjadi pemeran utama —meski beda kasta—, mereka menjadi sorotan orang-orang di sekitarnya. Terlebih para cewek ganjen itu.

"Ching O?" tanya Nic agak heran. Entah sejak kapan kedua makhluk ini bisa barengan, yang pasti sekarang mereka seperti sepasang sepatu yang selalu beriringan saat di sekolah. "O-ke, ayo kita ke kantin!" seru Nic kegirangan.

"Diao!" Kla menahan langkah Nic. "Bisa ajak kakakmu? Aku ingin meneraktirnya juga."

Nic menggaruk leher keheranan. "Kenapa? Bukannya kita beda gedung dengannya?"

Cih! Kau belum tahu saja, Nic hidden agenda milik cowok flamboyan satu ini.

"Sudah, kau telepon saja kakakmu itu. Jika dia nggak ikut, aku batalkan saja traktiranku."

"O-ke ... o-ke .... Aku akan meneleponnya," kata Nic mengambil gawai di sakunya dan langsung menelepon kakaknya itu.

"Halo? Phi Lagi di mana?"

"...."

"Wah, kebetulan banget. Aku mau menyuruhmu ke sini."

"...."

"Krab." Nic menyimpan kembali gawainya ke dalam saku celana.

"Apa katanya?" Kla merogoh sakunya dan mengeluarkan dompet sewarna hitam.

"Dia segera kemari, jadi, kau nggak membatalkannya, 'kan?"

"Nih!" Kla menjawab pertanyaan anak tersebut dengan menyodorkan sebuah kartu kredit. Jangan heran, meski ini hanya sekadar kantin, setiap stand makanan menyediakan pembayaran non-tunai.

Nic mengambil kartu tersebut dan tanpa banyak omong dia berjalan menuju stand makanan yang dia suka.

.

.

.

Kengkla dan Technic sudah duduk di sebuah bangku yang di atas mejanya terhidang pelbagai jenis makanan. Pad Thai, Yam Talay, ada juga dessert Khanom Krok, Khanom Khai Nok Krata, dan juga Mango Stick Rice.

Astaga, Nic, untung yang sedang kau peras ini sultan.

Tak lama ... sosok pria tinggi berkulit putih dengan bibir love-nya itu datang. Langkahnya yang bersemangat beriringan dengan senyuman yang menawan itu mampun membikin Kengkla terpaku beberapa detik.

"Phi, kemari! Duduklah!" Nggak acuh Nic memanggil kakaknya itu dan malah terfokus dengan makanan di hadapannya.

Techno duduk di samping adiknya, yang begitu lahap memakan Pad Thai dengan Khanom Krok. Entah sadar atau nggak, No sama sekali nggak notice keberadaan Kla di depannya.

"Tumben banget, Phi nggak sama Phi Type. Biasanya kalian selalu bersama ke manapun. Ke mana dia?" Kali ini Nic menatap kakaknya itu. Dia heran, karena biasanya No selalu bersama dengan Type.

Entah apa yang ada di pikirannya, tiba-tiba senyuman yang sedari tadi Kengkla pasang memudar saat sahabat barunya menyebut nama lain yang "katanya" selalu dekat dengan Techno.

Techno terkekeh, "itu sebabnya aku ingin makan bersamamu adikku, Ai Type nggak ada. Entah ke mana," katanya sambil berbalik ke arah lain dan terkejut mendapati Kengkla yang tengah menatapnya.

Mengejar Cinta Phi Techno (Remake Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang