11. Serba Salah

317 35 0
                                    

Techno bangun dari tidur, kepalnya begitu pusing. Dia memikirkan begitu banyak hal untuk saat ini. Seperti, bagaimana sekarang dia harus kepada Type sahabatnya itu nanti jika bertemu.

Techno bangun dari kasurnya, dia harus segera bersiap untuk pergi ke sekolah. "Ai Nic, tumben sudah rapi?" tanya No saat pergi ke ruang makan dan mendapati adiknya itu sudah rapi dan sedang mengenakan sepatu.

Tecnic gelagapan. "Eh? Anu ... aku harus berangkat mengerjakan tugas di sekolah. Duluan, ya, Phi!" ujarnya sambil ngibrit meninggalkan Techno begitu saja.

"Bahkan dia tidak sarapan," Techno bergumam.

Techno kini sudah rapi dengan seragamnya, dia sedang berjalan menuju garasi di samping rumahnya. Mencoba menyalakan motor butut kesayangannya itu. Sudah lama sekali dia nggak memakai atau sekadar memanaskan motornya. Itu karena hampir setiap hari sang sahabat menjemput dia untuk berangkat bersama dengan mobilnya.

"Aiiih .... Ada apa denganmu Manis?" Berkali-kali Techno mencoba menstater motornya itu, tetapi tetap nggak mau menyala.

Tiba-tiba, terdengar suara mobil berhenti di depan rumahnya. No nggak siap jika itu Type, dia harus segera kabur. Tapi, pemikiran No terpatahkan sampai sesosok cowok muncul dari mobil.

"Sawatdii krab, Phi," cowok itu menyapa ramah.

"Ai Kla, kebetulan Nic udah berangkat tadi."

"Phi lagi apa?" tanya Kengkla nggak mengiraukan informasi yang diberikan Techno. "Belum berangkat ke kampus?"

"Entah? Sepertinya si Manis marah sama aku karena aku nggak memakainya akhir-akhir ini. Dari tadi aku sudah mencobanya, tapi dia nggak mau menyala." No nggak melihat Kla yang tersenyum karena dirinya begitu sibuk dengan si Manis.

"Pah! Aku akan mengantarmu ke kampus, Phi," Kengkla tersenyum penuh maksud dengan tawarannya itu.

"Ching O? Ngerepotin aja, Kla."

Kengkla menggeleng. "Mai. Pah! Pai dee, Phi!"

Mereka pun pergi, meninggalkan seorang asisten yang sejak tadi sedang menyiram tanaman. Tapi, si bibi seperti nggak dianggap ada oleh mereka. Atau hanya Kengkla?

Poor bibi.

Seperginya mereka, tak lama kemudian sebuah mobil berhenti di depan gerbang rumah Techno. Kaca mobil pun terbuka, menampilkan sosok Type.

"Sawatdii krab, Mae." Type memberikan wai kepada si bibi. "Apa Techno ada?"

Hari ini Type kesiangan, dia lupa menyalakan alarm dia pun bisa bangun karena mamanya kebetulan menelponnya.

"Ah, Nong Type. Baru saja beberapa menit yang lalu dia pergi dengan temannya." Bibi itu tersenyum.

"Ching? Dai krab, Mae. Khop khun krab. Saya pergi dulu."

Type memberikan wai kepada si bibi,  kemudian menaikan kaca mobilnya dengan perasaan kebingungan.

"Temannya?" gumam Type. Dia pikir keras, memang siapa teman No? Setahunya, hanya dia seorang teman di kampus yang tahu rumah Techno untuk saat ini.

.

.

.

Di lain tempat, Kengkla dan Techno sudah sampai di kampus universitasnya Techno.

"Nanti kalau udah kuliah hubungi aku saja, ya, Phi. Aku akan menjemputmu."

"Heui! Kla, mai pen rai. Aku naik bus saja," ujar No menolak halus.

Mengejar Cinta Phi Techno (Remake Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang