Chapter 13 : You're Not as Innocent as Your Appearance

12.5K 1.5K 137
                                    

Yaaay update lagi.
Aengaja double update, karena beberapa hari kemarin maraton namatin drama dan ngejar drama baru. Wkwk

💋💋💋

Rix duduk di kursi ujung meja di dalam ruang rapat itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rix duduk di kursi ujung meja di dalam ruang rapat itu. Tidak banyak yang hadir, hanya beberapa orang yang merupakan petinggi perusahaan. Dia duduk bersandar sambil mendengarkan seseorang sedang mempresentasikan sesuatu di depan. Satu tangannya memegang bolpoin dan mengetuk-ngetuk meja.

"Kerugian itu harus mereka yang tanggung," kata Rix tiba-tiba. "Siapa pun tidak ada yang mau kehilangan uang."

Ruangan terlempar dalam keheningan secara mendadak, semua orang terlarut dalam pikiran masing-masing untuk membalas perkataan Rix.

"Tapi, Mr. Walter, mereka tetap bersikukuh tidak akan melepasnya untuk kita," ujar seorang pria paruh baya yang ada di sisi kanan meja.

"Sesuai kesepakatan awal, jika mereka sudah membebaskan lahan itu untuk kita, dengan cara apa pun kita akan mendapatkannya." Nada suaranya rendah tapi tajam, dengan tatapan misterius dan tak terbantah. Semua orang sudah tahu, Mr. Walter sangat ambisius.

"Pihak lain semakin kuat, mereka tak akan dengan mudah melepaskannya untuk kita."

"Kurasa kalian bukan orang-orang dungu yang akan menyerah begitu saja," cecar Rix membuat semua orang terdiam. "Dapatkan, apa pun caranya. Merayu para investor pihak lain, atau menghancurkan pembangunan mereka. Aku ingin minggu depan projek pembangunan untuk hotelku dimulai."

"Baik, Mr. Walter," jawab semua orang. Diskusi masih dilanjut dengan beberapa hal mengenai pembangunan hotel mereka di San Diego dan San Fransisco yang akan segera selesai.

Sebagai seorang pengusaha yang andal dan terkenal di jaringan perhotelan dan properti, Rix Walter memang terlalu kejam. Sebagai seorang pengusaha, dia lebih mirip mafia yang akan mendapatkan apa pun dengan caranya sendiri. Sifat ambisiu dan mendominasinya terkadang dikagumi, terkadang ditakuti juga. Tidak mengherankan dia bisa membuat Walter Corp. menjadi perusahaan raksasa berskala internasional setelah ditinggalkan ayahnya.

Hari sudah mulai sore dan langit mulai menguning, sedangkan Rix masih mengurusi pekerjaannya. Dia ingin segera menyelesaikan semuanya dan kembali ke hotel untuk melihat penampilan Rylana malam ini dalam balutan gaun pengantinnya.

Rylana yang kolot dan tradisional yang menjunjung tinggi nilai-nilai pernikahan. Sangat jarang sekali dia bisa menemukan gadis seperti Rylana yang tidak ingin melepaskan keperawanannya sebelum adanya pernikahan. Tidak salah, sejak pertama melihat gadis itu dia sudah terpikat dan menginginkannya.

Tepat pada pukul 17.00 rapat mereka selesai, dan Rix masih bertahan di sana ketika satu persatu semua orang mulai membubarkan diri. Ponselnya berbunyi, menandakan satu pesan masuk. Wajah Rix tak menunjukkan apa pun ketika membaca pesannya.

Sinna: Kami sudah tiba di Santorini! Ini sangat indah, sering-sering Daddy baik seperti ini, ya!

Rix tidak berniat membalasnya, hanya menghapusnya dengan segera, karena hanya merusak pemandangan di ponselnya. Sebelum dia memasukkan kembali ponselnya ke saku celana, satu pesan lainnya muncul.

Entangled With You [END] / Sudah Tersedia di Google Play & KUBACATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang