7-Vanya Vs Audy

19 13 31
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian, teman ❤️

°°°°°°°

H A P P Y R E A D I N G...

°°°°°°°

“Ini kesekian kalinya, hati ku dibuat hancur oleh kelakuan mu.”

—Renata Bunga Laksamana

*******


Hari telah pagi, saatnya kembali bersekolah. Renata baru saja keluar dari dalam rumahnya. Namun, ia dikejutkan oleh seseorang yang sudah berdiri di depan pintu rumahnya.

“Alwi? Ngapain di sini?” tanya gadis itu kepada kekasihnya.

Alwi menampilkan senyumannya. “Mau jemput lo lah, emang gak boleh?” balas laki-laki itu.

“Bukannya gak boleh, tapi kan biasanya kamu-”

Belum selesai bicara, jari telunjuk Alwi langsung menempel pada bibir Renata. “Sssttt, gak usah protes. Ayok berangkat, nanti telat.” ucapnya.

Renata tersenyum tipis, ia pikir Alwi sudah tak mau menjemputnya lagi. Namun pikirannya salah.

“Iya, ayok!”

Keduanya pun langsung pergi meninggalkan halaman rumah Renata. Dan dua puluh menit kemudian, mereka pun akhirnya sampai di area sekolah. Renata menuruni motor laki-laki itu.

“Al, aku-”

“Hi, Al, Ren!” sapa Audy yang baru saja menghampiri keduanya dengan sangat ceria.

Raut wajah Renata pun seketika berubah, saat Audy tiba.

“Ren, gue pinjem Alwi sebentar ya. Ada yang mau gue omongin sama dia.” ucap Audy, yang meminta izin kepada Renata.

Gadis itu mengangguk terpaksa. “Iya,” jawabnya singkat.

Audy tersenyum lebar, lalu gadis itu langsung menarik tangan Alwi dan membawanya pergi meninggalkan Renata sendiri.

Sementara Renata, ia berdecak sebal. Lagi-lagi Audy selalu merecoki gadis itu ketika tengah bersama Alwi.

“DORRRRR!!!!” suara seorang gadis yang berhasil mengangetkan Renata.

“Astagfirullah, Kak Vanya! Lo ngagetin aja sih.” ucap Renata kesal.

Ya, dia adalah Vanya Anjani. Gadis itu menduduki bangku kelas XII IPS-1. Vanya memang sekelas dengan Alwi, dan gadis itu sudah bersahabat dengan Renata dan juga Qila. Vanya memilih bersahabat dengan adik kelasnya ketimbang sesama angkatannya.

“Ahahahhahahah, kaget ya? Kasian.” ledek Vanya sembari tertawa kecil. “Lagian sih, pagi-pagi udah murung aja lo! Kenapa sih?” imbuhnya.

“Gak papa kok. Btw udah sehat nih? Kok udah masuk sekolah,”

“Udah dong, masa sakit terus. Kan gue juga kangen sama sahabat tercantik gue.” balas Vanya yang memeluk tubuh Renata. Gadis itu pun membalas pelukan dari Vanya.

Tiba-tiba seorang gadis berucap. “Muka Renata murung pastinya si bajingan-nya masih berduaan sama si ulet gatel! Ya kan Ren?!”

Suara itu mampu membuat Renata dan Vanya menoleh kearah suara tersebut. Ya, suara itu adalah milik Qila. Ntahlah, gadis itu sangat tidak suka dengan Alwi apalagi Audy.

“E-enggak kok!” elak Renata.

“Gak usah bohong lah Ren. Gue tadi liat, si ulet gatel nyuapin makanan sama bajingan lo di taman belakang noh!” ungkap Qila yang berhasil membuat mata Renata dan Vanya sontak melotot.

RENATA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang