-10-

532 66 60
                                    


Sudah terhitung sebulan sejak Ayahnya dan tante Julia melangsungkan pernikahan. Dan Arthala dipaksa untuk kembali ke Mansion milik Ayahnya. Ditambah tante Julia yang tak henti membujuknya agar mau kembali ke Mansion tersebut.

Jadilah disini Arthala sekarang kembali kedalam sangkar milik sang Ayah. Selama hampir sebulan ini ia hanya berusaha untuk meyakinkan diri jika Ayahnya tidak mungkin kan melakukan kekerasan bila ada tante Julia ?? Iya kan ??

Arthala masih suka was-was memikirkan nya dan hampir setiap malam setelah kembali ke Mansion ini Arthala hampir tidak pernah bisa untuk tidur dengan nyenyak.

Tokk...tokk..tokk..

Suara pintu yang diketuk dari luar membuatnya terduduk dari posisi yang semula tiduran di atas ranjangnya. Lalu tak lama kemudian sosok tante Julia masuk ke dalam kamarnya sambil membawa nampan yang berisikan segelas susu dan sepiring potongan buah-buahan.

Jujur saja Arthala masih canggung bila harus berhadapan dengan tante Julia,

"Mama tadi ngupas buah untuk Abang kamu, jadi sekalian saja mama kupas kan juga buat kamu." Ujarnya sambil meletakkan nampan tersebut di meja yang ada di kamar Arthala,

"O-oh makasih tan,"

Untuk memanggil sebutan "Mama" saja mulutnya masih terasa kaku, dan untungnya tante Julia tidak terlalu mempermasalahkan hal itu. Tapi beda cerita jika itu Ayahnya, maka Thala akan mendapatkan amukan jika kedapatan masih memanggil tante Julia dengan sebutan "tante"

"Lain kali, cukup kupaskan untuk Abang aja. Aku nggak terlalu suka makan buah," ucap Arthala mencoba untuk jujur,

"Ahh begitu, maaf mama tidak bertanya lebih dulu padamu"

"tidak apa,"

Setelahnya suasana cukup canggung. Jadi Arthala segera memakan buah dan susu yang di bawakan oleh tante Julia tersebut,

"Bagaimana sekolahmu ??"

"Baik,"

"Oh iya siapa nama teman mu yang sering menjemput mu itu ? Dia sepertinya anak yang baik"

"Alvin,"

"Dan dia jauh dari kata baik" batin Thala

Tak terasa sepiring buah dan segelas susu pun sudah tandas. Akhirnya Thala menyerahkan nampan tersebut kepada tante Julia,

"Sekarang istirahat ya, jangan keseringan begadang itu nggak baik untuk kesehatan mu"

Setelah pintu kamar itu tertutup Thala hanya dapat menghela nafas. Ini hal asing yang sudah lama ia tidak rasakan. Rasanya begitu abstrak, entah lah apakah dia dapat mempercayai tante Julia ?? Atau ia harus mempertahankan dinding yang sudah lama ia bangun itu ??

===========

Keesokan harinya Arthala sudah bersiap untuk berangkat ke Sekolah. Sebenarnya ini masih terlalu pagi untuk berangkat ke Sekolah, tapi bukankah hak tersebut lebih baik daripada terlambat ??

Dan setelah selesai memakai seragam dan sedikit memoles skincare di wajahnya Thala pun menenteng tas nya untuk turun ke lantai bawah.

Sebelum keluar dari kamarnya tak lupa ia menghampiri foto mendiang Bundanya terlebih dahulu dan hal ini sudah menjadi kebiasaan baginya.

"Bunda Thala berangkat dulu ya.."

Yap berpamitan dengan Bunda. Setelah itu barulah ia keluar dari kamarnya dan mulai berjalan menuruni tangga.

[idk] sukhoonWhere stories live. Discover now