33

3.1K 569 64
                                    

Setelah satu hari mengambil libur, Lorra kembali bekerja. Wanita itu tidak melepaskan cincin yang diberikan oleh Rex padanya.

Teman-teman Lorra melihat ke cincin Lorra yang sangat indah.

"Lorra, ke mana kau kemarin? Apakah kau menghabiskan waktumu berdua dengan si pemberi cincin itu?" Louisa langsung menebak. Lorra tidak pernah mengambil libur secara dadakan, tapi kemarin Lorra melakukannya.

Rekan-rekan kerja Lorra pikir mungkin Lorra sakit, tapi setelah melihat cincin di jari manis Lorra, mereka berubah pikiran. Lorra pasti menghabiskan hari ulang tahunnya dengan seseoran yang telah memberikan Lorra cincin.

"Lorra, bukankah ini The Sunrise Ruby. Salah satu cincin keluaran Cartier yang dilelang beberapa tahun lalu dengan harga 30 juta dollar," seru Angel tidak percaya. Ia pernah datang ke acara pelelangan itu bersama dengan seorang kenalannya yang merupakan salah satu tamu undangan.

Dan cincin itu dibeli oleh seorang anonim dengan harga tiga puluh juta dollar. Angel tidak mungkin salah menilai cincin Lorra karena ia mengingat pasti bagaimana bentuk cincin darah merpati itu.

"Benarkah itu?" Amanda penasaran. Ia segera membuka ponselnya dan mencari tahu tentang cincin Lorra yang disebutkan oleh Angel tadi.

Ia meraih tangan Lorra, menyamakan dengan yang digambar. "Lorra, ini benar-benar cincin yang dimaksud oleh Angel." Amanda berkata takjub.

"Lorra, katakan pada kami siapa yang sudah memberikan kau cincin semahal ini?"

Lorra sendiri tidak tahu harga cincin yang ia kenakan. Ia pikir harganya tidak akan semahal itu. Jika ia tahu ia mungkin akan berpikir dua kali untuk memakainya. Bukan karena ia ingin menyembunyikan cincin itu, tapi karena ia takut akan menghilangkannya.

Rex benar-benar menghamburkan uangnya hanya untuk sebuah cincin.

"Lorra, kau dengar aku? Beritahu kami siapa yang memberikanmu cincin itu." Louisa begitu penasaran, dua teman Lorra juga sama.

"Apakah itu Rex Dalton?" tebak Angel.

Lorra melirik ke Angel, gelagatnya tampak seperti orang yang tertangkap basah.

"Benar dia?" Mata Angel melebar.

"Simpan rahasia ini untuk kalian saja." Lorra kembali sibuk pada komputer, tapi tiga temannya malah semakin berisik.

Mereka sangat bersemangat. Lorra memelototi ketiga temannya. Seketika tiga orang itu menahan kegirangan mereka.

"Jadi, apa hubungan kalian sekarang?" tanya Amanda.

"Kapan kalian resmi menjalin hubungan?" tanya Louisa. Mereka bertiga memiliki taruhan, jadi sekarang mereka bisa menemukan pemenangnya.

"Aku sudah menikah dengan Rex." Lorra memberitahu ketiga temannya. Ia tidak akan bisa menyembunyikan tentang pernikahannya terlalu lama.

"APA!" Ketiganya berteriak bersamaan.

Lorra menutup mulut kedua temannya, sedang yang satunya ia menatapnya dengan tajam. "Ini rumah sakit, jangan berteriak!" tegur Lorra. "Jika kalian seperti ini maka aku tidak akan bercerita."

"Baiklah, baiklah, kami akan lebih tenang," seru Angel.

Kisah cinta Lorra memang selalu menarik untuk mereka bicarakan.

"Aku menikah dengan Rex dua bulan lalu," seru Lorra.

"Itu artinya kau menyerah dari pesona Rex Dalton setelah dua bulan kalian bertemu, apa aku benar?" seru Angel.

Lorra hanya membalas dengan anggukan.

"Sial! Vale yang memenangkan taruhan kita!" Louisa mengumpat.

In Bed With The DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang