(7)

33 4 12
                                    

"Huft..."

Sudah berapa kali Solji menghela napas sesaat setelah ia melihat jam yang melingkar di tangannya.

"Sudah jam 11 lewat...", ucap gadis itu sambil sesekali melirik jalanan dengan harapan sosok yang ia cari muncul.

"Ya! Apa yang kau pikirkan, Kang Solji! Fokus!", ia menyangkal separuh dari pikirannya.

Hari ini Solji pun melukis sendirian seperti kemarin. Ia tidak ditemani oleh kakaknya karena memiliki projek tugas kuliah. Putra sulung keluarga Kang itu pun tidak akan pulang ke rumah malam ini dengan alasan menginap di rumah anggota setimnya.

"Moodku sudah hilang", ucapnya kesal sambil membereskan peralatan lukisnya.

Ia pun merapikan dan memasukkannya ke dalam tas putih besar. Kemudian, duduk di bangku taman sambil mendengarkan lagu melalui earphone-nya.

Gadis itu kembali terpejam dan hanyut dalam pikirannya.

Apa karena aku tidak pernah mengajak siapapun menemaniku melukis ya makanya aku terus kepikiran akan perkataanku kemarin?

"Ah, tidak tahu! Tidak usah dipikirkan!", ujarnya kepada diri sendiri sambil menggeleng menolak pikirannnya.

"Apanya yang tidak usah?"

Solji yang mendengar suara seseorang dari belakangnya pun langsung terbangun dan menoleh ke arah belakang.

"Anjir!", umpatnya dan reflek memukul orang tersebut dengan tasnya.

Orang yang dipukul itu pun langsung merintih kesakitan, "Aduh! Ini aku, Kwon Hoshi!"

Mendengar nama Hoshi pun Solji langsung menghentikan pukulannya. Ia pun panik saat melihat bibir pria itu berdarah.

"Astaga, kenapa sampai berdarah!"

Tanpa pikir panjang, Solji pun langsung menyentuh pipi Hoshi untuk melihat separah apa lukanya. Hoshi yang sadar akan sentuhan Solji hanya bisa terdiam.

Saat gadis itu meletakkan telapak tangannya pada pipi Hoshi, ia menyadari sesuatu yang berbeda.

"Pipimu bengkak..?", tanyanya pelan.

Pria itu hanya terdiam dan menghindari tatapan mata gadis di depannya. Sedangkan Solji tidak berniat untuk bertanya lebih lanjut. Ia yakin itu luka yang bukan diseba kan oleh dirinya.

Ia pun bergegas mengambil tasnya, "Kau tunggu di sini saja, aku mau ke minimarket untuk mengobati lukamu"

"Hei, tidak usah. Aku tidak apa-apa", Ia menahan Solji dengan kata-kata.

Gadis itu pun membalikkan badan menghadapnya, "Aku tidak akan bertanya kenapa. Tapi, tolong terima saja bantuanku untuk mengobatimu".

"Oke, tapi aku ikut denganmu ke sana", ia pun langsung memgang lengan Solji dan beranjak dari taman itu.

Sesampainya di sana, Solji pun langsung masuk membeli benda-benda yang dibutuhkan, sedangkan Hoshi duduk di kursi-meja yang disediakan di depan minimarket.

Tanpa basa-basi, Solji pun langsung mengoleskan obatnya ke area yang bengkak dan terluka. Saat mengoleskannya, ia memikirkan kemungkinan penyebab luka itu.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 17, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Allergic to Sunshine | HoshiWhere stories live. Discover now