7 #운명 이라면

Start from the beginning
                                    

***

Sudah ada belasan rumah sakit yang kalian berdua kunjungi, namun pencarian kalian masih nihil. Tidak ada pasien bernama Jeffrey Rajaswara yang di rawat di rumah sakit tersebut. Bahkan, kalian juga menyempatkan diri untuk mendatangi kantor polisi, siapa tahu ada korban atau orang hilang bernama Jeffrey Rajaswara. Namun tetap saja usaha kalian belum ada yang membuahkan hasil.

Kamu pusing, begitu juga Yudha. Di hari ketiga pencarian kalian, masih saja belum ada titik terang mengenai keberadaan Jeffrey. Kamu bahkan sudah mendatangi rumah Jeffrey, namun rumah tersebut sudah dijual semenjak kalian berpisah setahun yang lalu. Kamu bahkan tidak tahu di mana keluarga Jeffrey berada, karena Jeffrey memang sangat menjaga privasi keluarganya, bahkan kepadamu sekalipun.

"Na, kita harus cari Jeff di mana lagi? Kenapa bisa selama tiga tahun itu kamu tidak tahu apa-apa mengenai keluarganya? Kalian itu benar-benar berpacaran atau tidak sebenarnya?"

"Aku memang berpacaran dengannya, tapi kamu tahu sendiri dia itu sangat tertutup. Aku pun selama tiga tahun itu masih segan untuk bertanya tentang keluarganya, karena yang terpenting dia itu milikku, itu sudah cukup bagiku."

"Cinta memang bisa membuat orang menjadi gila. Sepertimu."

"Ck! Kalau tidak mau membantu, pergi saja sana! Aku bisa mencarinya sendiri!"

Yudha mengacak rambutnya dengan kesal setelah kamu pergi begitu saja meninggalkannya. Kamu akui kamu memang telah dibutakan oleh cinta, sampai-sampai kamu sama sekali tidak penasaran dengan asal-usul Jeffrey. Jeffrey memang murid teladan di sekolahmu waktu itu, dan fakta tersebut sudah membuatmu paham jika pasti Jeffrey berasal dari keluarga yang bermartabat.

Kamu pun segera kembali ke kantor polisi, untuk melaporkan Jeffrey sebagai orang hilang. Kamu sudah putus asa, tapi kamu juga tidak ingin menyerah begitu saja. Kamu yakin Jeffrey saat ini masih berkeliaran di sekitarmu, dan keyakinan itulah yang membuatmu harus bekerja lebih ekstra untuk menemukan di mana keberadaan tubuhnya.

Kamu sesekali mengusap airmatamu yang keluar begitu saja, merasa sedih karena pasti Jeffrey sedang menderita karena tidak bisa kembali ke dalam tubuhnya. Kamu bahkan merasa jengkel dengan dirimu sendiri karena terlihat sangat tidak becus menolong Jeffrey. Kamu pun kembali memikirkan perkataan terakhir Jeffrey kemarin. Perkataan jika kamu harus segera menemukan tubuhnya sebelum waktunya terlambat.

"Aku harus mencarimu di mana lagi? Oh, Tuhan! Bantu aku untuk berpikir. Kepalaku rasanya mau pecahㅡ"

Drrrt... drrrt...

Ponselmu berbunyi, dan kamu pun segera mengangkat telepon yang ternyata berasal dari pihak kepolisian itu. Pihak kepolisian dengan cepat menemukan lokasi keberadaan Jeffrey, dan kamu pun segera menelepon Yudha untuk segera mengantarkanmu menuju ke sebuah rumah sakit yang disinyalir sebagai tempat di mana Jeffrey dirawat.

Kalut, gundah, galau, cemas, panik. Semuanya bisa kamu rasakan selama menuju ke rumah sakit yang terletak sangat jauh dari pusat kota. Yudha yang tengah sibuk menyetir pun sesekali berusaha menenangkanmu dengan mengusap pundakmu perlahan, berusaha mengatakan bahwa Jeffrey pasti baik-baik saja.

***

"Dok, pasien di ruang vip room mendadak kejang!"

Sang dokter segera berlari menuju ruang vip, disusul oleh sang suster di belakangnya. Sementara itu, kamu dan Yudha sudah sampai di rumah sakit yang dimaksud, lalu segera menuju tempat receptionist untuk bertanya.

ET CETERAWhere stories live. Discover now