4. Random.

321 28 3
                                    

"Sesuatu yang buruk selalu menimpaku. Mungkin, aku punya kesialan atau peruntungan jelek atau sesuatu semacam itu, ya?"

"Tidak, Mike. Itu karena kau bodoh."

"Sayang?"

"Apa?"

" ... kalau ketus terus, kucium, nih."

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"FUCKING BASTARD! KURSI SIAPA ITU, HEH?! KENAPA DI DEPAN PINTU? HOLY MOLLY—" seru Mike seraya tertatih-tatih mengusap tulang kering.

V membanting pena sekalian menutup layar laptopnya di meja. "Demi Tuhan, tuan Butler! Aku sedang online, oke?!"

"Itu refleks! Lagipula mana tahu, kau online. Aku harus melampiaskan sakit dengan ngumpat daripada kutinju sesuatu." Pria itu mendekati meja dengan meringis. Kekasihnya tidak mengatakan apa pun, karena kembali menekuri tugas.

"Serius, Babe. Suatu saat kau pasti tahu kalau mengumpat itu—"

"Kursinya kau yang taruh kemarin dan pergi dari hadapanku sebelum laptopku melayang ke wajahmu, Butler."

"Oh, uh, oke-oke. Aku menyayangimu," lirihnya segera.

.

.

.

.

.

.

"Aku bisa jelaskan."

"Benarkah, baby?"

"Kalau kau beri aku waktu tiga puluh detik untuk memikirkan kebohongan?"

" ... "

"Dia bukan seperti yang kau pikirkan."

" ... "

"Ayolah, astaga! Apa kau lupa kalau aku punya teman seorang cosplayer? Dia seorang wanita yang punya wajah tampan, oke?"

"Baiklah. Kebohonganmu—"

"Oh, halo, tuan Butler."

"Ryou! Kekasihku cemburu. Tanggungjawab."

"'Aight. Mau periksa sendiri di balik celanaku ini, tuan? Aku tidak keberatan, sungguh."

"Uh, baby?"

"Kuberi izin. Setidaknya setelah ini kau tak perlu takut aku selingkuh atau—"

"Yang benar saja?!"

"Yang benar saja?!"

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
Cwtch. | Vottom √Donde viven las historias. Descúbrelo ahora