"Kamu dimana?" Gumamnya.

"Bunda kangen sayang."

"Ayok pulang."

"Berhenti menangis atau aku tidak akan mempertemukan mu dengan putra kita!" Tegas seseorang yang berdiri dibalik pintu.

"Mas tolong, aku merindukannya hikss..."

"Aku sudah bilang berhenti menangis atau aku membuatmu tidak bisa berjalan!"

Perempuan itu berusaha menghentikan tangisnya. Dia menatap takut kepada suaminya itu.

"Good girl! Sekarang kau tidur," titahnya.

"Mas," lirih perempuan itu.

"Aku berjanji akan mempertemukan mu dengan anak nakal mu itu," ujar sang suami lembut.

Perempuan itu mengangguk lalu menuju tempat tidur dan tak lama dia menyelami dunia mimpi.

Pria paruh baya itu menatap kesal kepada figura foto sang putra. Ravel.

"Nyusahin banget!" Ketus pria itu sambil mengetuk-ngetuk tangannya di frame foto.

Dia adalah Atlas ayah tiri Ravel.

"Kenapa nama gua diganti Kaffi sama anak nakal itu? Udah nama gua bagus di ganti Kaffi, gua si mendingkan? Nia diganti Hermalina. Nama bini gua astagfirullah,," gumamnya tak jelas.

Setelah menggerutu tak jelas Atlas keluar dari kamarnya lalu menuju ruang kerjanya, disana ada sebuah foto yang menampilkan seorang gadis kecil yang menggunakan crown daun-daun.

"Ayah rindu kamu sayang, ayok pulang," gumamnya.

Cerita singkat tentang Ravel, dia adalah anak kandung dari Nia ibunya. Ayah kandung Ravel meninggal saat melakukan perjalanan bisnis keluar kota saat itu Ravel masih berusia satu tahun.

Nia terpukul atas kepergian suaminya hingga tanpa sengaja dia menelantarkan Ravel selama satu tahun. Selama satu tahun itu Ravel diasuh oleh orang tua Nia dan pamannya Janson.

Ravel bertemu dengan Atlas kalau nama samaran yang dibuat Ravel adalah Kaffi. Waktu itu Ravel berusia dua tahun dia lepas dari pengawasan Janson hingga anak itu hilang, Janson tidak kawatir karena itu sudah menjadi makanan sehari-harinya setiap mengawasi keponakannya.

Disaat itulah dia bertemu Atlas, Ravel memanggil Atlas dengan sebutan Opa entah kenapa mungkin waktu itu Atlas mempunyai jenggot seperti kakeknya.

Atlas waktu itu tidak terima di panggil Opa dia masih muda, umurnya baru 28 tahun saat itu. Lalu Janson datang dan ternyata Atlas adalah rekan bisnisnya didalam dunia gelap.

Sepintas ide datang di otak lemot Janson dia berniat menjodohkan adiknya dengan Atlas karena Atlas duda ditinggal mati oleh istrinya dan mempunyai satu orang anak.

Singkat cerita Nia dan Atlas berkenalan dan menjalin hubungan hanya dua bulan setelah itu Atlas melamar Nia, mereka menikah dihari bahagia tapi dihari itu juga kehidupan Atlas hancur, dia kehilangan putri kesayangannya. Terpukul? Jelas bahkan dia selalu mencari putrinya hingga tanpa sadar mengabaikan Nia dan Ravel.

Janson marah waktu itu, hingga dia membawa Nia dan Ravel pergi jauh dari Atlas. Atlas kembali kehilangan lelaki itu sempat depresi walah sebentar. Tapi seiring berjalan waktu semua sudah kembali normal meski sang putri belum ditemukan.

Atlas menelpon putranya dengan kesal karena Ravel hampir tiga bulan tidak pulang seperti bang Toyib.

"Halo," sapa Ravel di seberang sana.

"Pulang kamu! Gak pulang pulang seperti bang Toyib enak juga kamu disana dapet Calon bini. Ini enggak!" Semprot Atlas.

"Dapet kok? Mau liat? Gak usah nanti ayah ambil calon Ravel," jawab Ravel santai.

"Kurang asem, pulang kamu. Bunda nangis-nangis kangen kamu!"

"Nanti lah, tunggu Ravel kangen. Bye orang ganteng mau cari duit untuk masa depan."

Setelah mengatakan itu Ravel mematikan teleponnya sepihak.

"Ada calon mafia kelakuan kurang ahlak seperti kamu," gumam Atlas tak percaya.

"Eh tapi gua sama juga."

•••

Ravel menatap Aluna yang masih terlelap tadi dia mengangkat telpon dari ayahnya sedikit emosi tapi ya memang sepeti itu ayahnya.

Ravel merebahkan diri disamping Aluna, kasur itu muat untuk dua orang. Ravel melingkarkan tangannya di pinggang ramping Aluna mengecup pelan leher gadis itu.

"Pengen cepet halalin kamu," gumam Ravel.

"Tidur," suruh Aluna dengan mata terpejam.

"Heem, ini tidur."

Aluna berbalik lalu membawa kepala Ravel mendekat dia mengelus kepala Ravel dengan sayang. Sesekali menciumnya.

"Selamat bobo baby boy!

°🌳🌳🌳°

Vote and coment:)
Hi!
See u next chptr!

More info : ig : @wattpad._zulfa
                               @itsmezulfa._
          Tiktok :  @cappucicooo

23 Juni 2021

📍 Bumi

RAVEL-ALUNA [END]Where stories live. Discover now