53. Kelulusan

342 98 1.9K
                                    

Tersenyumlah dan berhentilah menangis, karena air mata yang engkau teteskan, hanya akan membuat kaki ini sulit untuk melangkah.

***

2 tahun kemudian

Kejadian yang terjadi 2 tahun lalu, membuat banyak perbedaan yang terjadi. Cinta dan Erick masih berteman dekat sampai saat ini. Cinta juga masih bersahabat baik dengan Ana, Rina, Viola, juga sahabat Erick.

Yang berubah ialah Siska. Semenjak identitasnya terbongkar, ia lebih sering menyendiri. Cinta juga yang lain tidak menerimanya gabung kembali dalam persahabatan mereka. Cukup sudah kelakuan Siska membuat yang lain, kecewa. Teman-teman sekolahnya pun tidak ada yang menemaninya.

Siska menjalani 2 tahun yang sangat sulit. Hari dimana ia harus terus menerus merasakan kesepian, kehampaan. Tidak ada pelangi lagi dalam hidupnya. Semua orang membenci. Semua orang menghinanya.

Mungkin itu adalah balasan bagi Siska, atas apa yang ia perbuat. Meski kini tidak terdengar lagi celaan atas dirinya. Namun tetap saja, mana ada orang yang mau berteman dengan Siska.

Hidupnya berbanding terbalik dengan Cinta. Cinta kini terlihat bahagia. Pelangi selalu menghampiri kehidupannya. Cinta sangat beruntung, tidak seperti Siska yang terus digendrungi awan hitam.

Ingin rasanya Siska pergi sejauh-jauhnya dari sini sejak 2 tahun yang lalu. Namun, setelah kedua orang tua Siska mengetahui apa yang telah anak semata wayangnya lakukan. Orang tua Siska bersikap tegas kali ini, tidak ada kata manja lagi dari orangtuanya.

Mungkin bisa saja orang tua Siska, memindahkan Siska ke sekolah lain. Tapi, ia ingin Siska menerima konsekuensi atas apa yang ia perbuat. Memberikan Siska agar menjadi anak yang bertanggung jawab, yang mandiri, dan kuat.

*****

Malam ini menunjukkan pukul 18.40.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu terdengar beberapa kali dirumah sederhana dengan cat berwarna merah. Seorang gadis dengan kaos polos berwarna pink juga rok panjang yang ia kenakan, serta rambu yang dikuncir kuda bangun dari duduknya . Berjalan ke arah ruang tamu, membukakan pintu yang sedari tadi berbunyi.

Saat pintu terbuka. Terlihat sosok laki-laki dengan tubuh tinggi dan badan yang sangat porsial. Cowok itu mengenakan t-shirt polos berwarna putih dengan jaket hitam yang ia kenakan, juga celana bahan panjang berwarna hitam pula.

"Erick? Ngapain kesini malam-malam?" tanya Cinta dengan kagetnya melihat keberadaan Erick.

"Mau ngajak lo jalan-jalan."

Cinta mengangkat kedua alisnya dengan mata terbuka lebar. "Hah? Jalan-jalan? Kenapa nggak ngabarin dulu sih??"

"Gue udah telpon, tapi elo nya nggak ngangkat." jawabnya.

Cinta menepuk dahinya, teringat akan sesuatu yang membuat sedikit malu. "Oh iya, handphonenya kan lagi di cash, dan gue matiin."

"Gue nggak salah kan...? Jadi gimana nih, bisa nggak?" tanyanya dengan nada lembut merayu.

"Heummm, yaudah deh ayok. Tapi gue rapih-rapih dulu ya."

"Gausah, gini aja juga cantik kok." ucap Erick mengembangkan senyumnya.

Cinta tersenyum malu di puji seperti itu. Kepalanya menunduk ke bawah, menutupi kalau dirinya sedang tersenyum malu. "Yaudah kalo gitu, gue pakai jaket aja sama ambil tas dulu."

Gorden rumah Cinta terbuka tiba-tiba seperti itu. Dan tidak lama, seseorang menongolkan kepalanya keluar jendela.

"EKHEM.... Cie kak Rosnya aku mau diajak malming, ekhemmm ekhemmm." ledek seorang laki-laki berusia 12 tahun. Namanya Reza, adik laki-laki Cinta.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 05, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LOVE In SECRETSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang