다시 함께 (Back Together) - [END]

Part 13

"Boss..apa tidak berlebihan? Dia bisa mati boss..ia bahkan belum makan dan minum sejak kemarin.." anak buah Do Hwan bertanya.

"Ah iya juga ya..biarkan saja sudah..aku akan kembali nanti.." ucap Do Hwan dan pergi.

Sorenya...

"TaeTae...kau dimana..?" Jimin terus melangkahkan kakinya mencari sang sahabat.

"TaeTae..maafkan aku hiks..Taehyung.." Jimin terisak dan terus berjalan sembari sesekali melap air matanya kasar.

"Yeoboseo...?" Jimin mengangkat panggilan yang masuk.

"Yya! Jimin hyung kau dimana..?!" terdengar suara Jungkook di seberang telfon.

"Kookie..?" Jimin membaca nama penelfon.

"Siapa lagi kalau tidak yang menelfonmu hyung?! Kau dimana?" Jungkook kembali bertanya.

"Mencari TaeTae.." jawab Jimin dan menutup panggilannya. Ia tau Jungkook tidak akan mengijinkannya mencari Taehyung sendirian, tapi ia tidak bisa menunggu dalam diam saja.

_Kediaman Park_

"Aish! Jimin hyung mencari TaeTae hyung sendirian hyung! Appa!" ucap Jungkook sebal.

"Hyung akan mencarinya..kau tunggu disini saja.." ucap Jin pada Jungkook dan pergi.

"Aku juga akan mencarinya.." Yoongi berucap dan pergi. Ia memang sengaja datang kemari untuk mengetahui apa ada informasi baru mengenai Taehyung.

"Namjoon-ah! Kajja kita berkeliling juga! Siapa tau ada petunjuk baru?" Hoseok berucap.

"Aku harap begitu..appa eomma..Jungkook..kami pergi dulu.." ucap Namjoon dan pergi bersama.

_Taman_

"Hiks..TaeTae..kau dimana Taee..?" Jimin terisak sambil menatap foto Taehyung yang sedang tersenyum bersamanya dan Jungkook di layar ponselnya.

"Sudah Lelah..?"

"Yo..Yoongi hyung..." Jimin terkejut dan berdiri.

"Kenapa di sini? Kau tidak akan bisa menemukan Taehyung jika berdiam disini dan membuat yang lainnya kawatir." Ucap Yoongi kembali.

"Hiks.." Jimin menatap Yoongi dan kembali menangis.

"Aah..bayi besar menangis lagi.." Yoongi bergumam dan membawa Jimin kedalam pelukannya, membiarkan Jimin menangis hingga puas.

"Hyung...hiks..Taehyung dimana? Kenapa aku tidak bisa menemukannya? Hiks..aku sudah berkeliling tadi..hiks..ini salah hyung..hiks..aku ingin Taehyung pulang hiks.." Jimin berucap lirih.

"Kalau aku tau juga aku tidak akan disini.." ucap Yoongi dan menepuk-nepuk punggung Jimin lembut.

"Hiks..Taehyung..hyung..aku..ingin Taehyung kembali...ungh.." Jimin menekan pelipisnya yang berdenyut.

"Gwaenchana..?" Yoongi melepas pelukan mereka untuk mengecek Jimin.

"Hyung..ke..kenapa..uh.." Jimin seketika tak sadarkan diri.

"Yya! Jimin-ah!" Yoongi menahan tubuh Jimin yang tiba-tiba saja ambruk kepadanya.

"Jimin-ah! Yya! Aish.." Yoongi menahan tubuh Jimin sekuat tenaganya dan memanggil taxi yang lewat.

_Rumah Sakit_

Jimin segera di larikan menuju UGD oleh dokter dan suster yang membantu Yoongi. Yoongi sendiri menunggu didepan UGD dan menghubungi Namjoon agar segera memberi tau kedua orangtua Jimin dan yang lainnya.

_Kamar Rawat Jimin_

"Bagaimana keadaanya nak?" Appa Park bertanya saat masuk bersama eomma Park dan yang lainnya. Yoongi sendiri tampak berdiri menyambut appa eomma Kim dan Park.

"Dokter bilang Jimin stress, dehidrasi dan demam..dokter akan memantaunya hingga besok dan memberinya infus.." ucap Yoongi.

"Terima kasih nak.." ucap appa Park.

"tidak masalah paman..Yoongi ijin mau mengambil motor dulu kalau begitu.." ucap Yoongi.

"Motormu dimana?" tanya Jin.

"Aku tinggal di taman.." ucap Yoongi.

"Ayo..aku antar sampai taman.." ucap Jin dan keluar bersama Yoongi.

"Jimin-ah.." eomma Park menggenggam tangan Jimin yang bebas infus lembut.

"Ungh..e..eomma.." lirih Jimin pelan.

"Ne..ini eomma sayang..butuh sesuatu?" tanya Eomma Park.

"Taehyung..Jimin mau cari Taehyung.." ucap Jimin lemas.

"Tidak sekarang ne? kau demam dan dehidrasi.." eomma Park berucap.

"Tapi TaeTae bagaimana eomma..? dia terluka..apa TaeTae sudah makan? Minum? Bagaimana jika ia terus di sakiti?" Jimin berucap.

"Hyung..tenanglah.."Jungkook berdiri disamping sang hyung dan mengusap lengan sang hyung lembut.

"Kookie..." Jimin menggenggam tangan Jungkook erat. Dapat Jungkook rasakan tangan sang hyung hangat akibat demam.

"Istirahatlah hyung..kau harus sehat dan kuat jika ingin mencari hyungie dan menolongnya.." Jungkook berucap.

"Haah..iya.." Jimin menghembuskan nafasnya berat dan memejamkan matanya kembali.

"Tidurlah nak..appa janji akan menemukan Taehyung eoh.." appa Park berucap dan mengusap kepala Jimin.

"Ne appa.." Jimin menjawab pelan. Keluarga Kim sendiri menemani keluarga Park di sana.

_Gudang tua_

"Hey..kau masih hidupkan?" Do Hwan menepuk-nepuk wajah Taehyung sedikit keras.

"Tidak, aku sudah mati." Taehyung menjawab dengan jengah walaupun kepalanya terasa pusing dan tubuhnya lemas.

"Aish.." Do Hwan mendengus dan mendudukan dirinya didepan Taehyung.

"Sepertinya aku terlalu dalam menggoresmu ya?" Do Hwan berucap saat melihat darah Taehyung yang tidak berhenti mengalir.

"Menurutmu bagaimana ahjjushi sialan? Kau buta?" Taehyung bertanya sebal dengan sisa tenaganya.

"Bahkan mulutmu tetap pedas di saat sekarat ya.." Do Hwan berucap.

"Itu karena kau menyebalkan ahjjushi!" ucap Taehyung lagi.

"Benarkah? Ya mungkin saja.." Do Hwan kembali menekan luka Taehyung.

"Arrghh..!! Sa..sakit..! lepaskan aku!! Yya! Arghh..." Taehyung kembali merintih kesakitan.

"hahaha..nikmati saja..semakin lama appamu itu menyerahkan sahamnya kau juga akan semakin dekat dengan akhirat..mungkin appamu lebih menyayangi hartanya dari pada kau? Kaukan hanya anak pungut.." ucap Do Hwan.

"Appa tidak seperti itu brengsek! Justru aku senang jika appa tidak menyerahkan sahamnya pada orang sepertimu!" ucap Taehyung dan meludahi Do Hwan.

"Yyak!! Sialan!!" Do Hwan menghajar Taehyung tanpa ampun, tidak peduli Taehyung sudah lemas dan tidak mampu melawan.

"argh! Berbicara denganmu hanya membuat emosiku naik saja!" ucap Do Hwan dan pergi.

"Haha..dasar pria tua payah.." gumam Taehyung sebelum kesadarannya kembali hilang.

*****

TBC

Sekian dulu readernim~ hehehe semoga kalian suka <3

Jangan lupa untuk vote and comments ya ^^, gomawo..

See u next part!

-Author