"Hyung..." Jungkook mengusap punggung sang hyung lembut.

"Ko...kookie..?" Jimin melihat Jungkook dan mengusap matanya kasar.

"Gwaenchana hyung..mimpi buruk ya?" Jungkook membantu Jimin menegak airnya.

"Taehyung..Aku bermimpi Taehyung kesakitan Kookie..dia butuh pertolongan kita..hiks..mereka menyakiti Taehyung.." Jimin berucap dan terisak.

"Kookie tau..bersabarlah hyung..kita bahkan belum menemukan lokasi hyungie.." Jungkook memeluk Jimin erat dan membiarkan Jimin menangis dalam pelukannya.

"Aku ingin Taehyung..hiks..Kookie ayo kita cari Taehyung saja..!" Jimin melepas pelukannya dan turun dari kasur.

"Hyung..!" Jungkook menahan Jimin yang hendak keluar dari kamar.

"Lepaskan Kook..aku mau cari Taehyung saja!" Jimin berucap.

"Kau mau mencarinya kemana hyung?! Ini sudah malam! Jebal hyung..tidurlah lagi...ne? orang-orang apa sedang mencarinya..Kookie juga kawatir tapi kita tidak bisa berbuat banyak hyung..jangan buat yang lain semakin kawatir juga.." Jungkook memohon dan memeluk Jimin.

"Tapi Kook..." Jimin menatap Jungkook sendu.

"Kookie juga sangat kawatir pada TaeTae hyung..tapi Kookie juga mengkawatirkan hyung..kau bisa sakit jika begini hyung..Kookie mohon kembali tidur dulu ne?" Jungkook berucap dengan matanya yang sudah berkaca-kaca. Ia tidak suka melihat para hyungnya sedih atau terluka. Keadaan sedang kacau saat ini dan ia sedih.

"Mi..Mianhae Kookie..uljima.." Jimin memeluk Jungkook erat dan menepuk-nepuk punggung Jungkook lembut.

"Ayo hyung..cuci dulu wajahmu dan kita kembali tidur.." Jungkook berusaha menampilkan senyumnya dan menemani Jimin kekamar mandi dan kembali tidur.

Keesokan harinya....

"Bagaimana? Sudah Lelah?" Do Hwan mengangkat kepala Taehyung kasar, membuat Taehyung menatapnya.

"Lepaskan aku Ahjjushi sialan!!" Taehyung meronta dan berusaha menendang Do Hwan.

"Aish.." Do Hwan tampak geram.

"Diamlah selagi aku berbaik hati padamu eoh!! Aku bahkan bisa membunuhmu detik ini juga!" ucap Do Hwan dan kembali memukuli Taehyung.

"Uhuk..!" Taehyung terbatuk dan sedikit memuntahkan darah. Perutnya perih karena belum mendapat asupan apapun sejak kemarin dan tubuhnya terasa remuk di pukuli terus sejak kemarin. Kaki dan tangannya yang terikat juga tampak lecet dan berdarah.

"Lebih baik kau bunuh aku saja ahjjushi sialan!" ucap Taehyung lantang. Persetan dengan kembali kerumah, jika ia mati maka pria sialan di depannya ini tidak akan bisa memeras keluarganya karena kehilangan sandera.

"Kau pikir aku bodoh? Aku tau maksudmu itu bocah..baiklah..akan aku buat kau merasa antara hidup dan mati.." ucap Do Hwan dan mengeluarkan pisau lipatnya. Taehyung hanya bisa bergidik ngeri melihat benda tipis yang tajam itu.

"Kau takut?" Do Hwan menyeringai tipis dan menggores tubuh Taehyung dengan cepat.

"Arghh..." Taehyung merintih saat merasakan pisau yang menggores tubuhnya.

"Sakit? Nikmati saja eoh.." Do Hwan tertawa kecil dan menekan luka gores Taehyung dengan tangannya.

"A..Arrghh!! ahkk..." Taehyung merintih kesakitan. Darah terus mengalir dengan deras.

"Sakit? Haha..." Do Hwan membersihkan tangannya menggunakan sapu tangan yang di berikan anak buahnya.

"Argh...appo.." lirih Taehyung pelan. Kepalanya terasa pusing dan pandangannya sedikit berkunang-kunang.

다시 함께 (Back Together) - [END]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu