"Sekarang jelaskan pada kami Huang Renjun...Kenapa bisa Jaemin ada disini?terlebih dia bersamamu".Haechan membuka pembicaraan.
"18 tahun Jaemin....".
Renjun pun menceritakan kejadian dimana Renjun mendapatkan kabar Jaemin yang hendak melakukan aborsi...Menyusulnya ke Korea dan mendapatinya hendak melakukan bunuh diri.
Kemudian memutuskan membawanya ke China merawatnya sampai saat ini...Dan juga ketraumaan Jaemin terhadap masa lalu.
Setiap kali Jaemin trauma Jaemin selalu mengelukan permintaan tolong pada semua orang untuk membawa putranya pulang...Mungkin dalam bayangan Jaemin saat Trauma Tergambar Jisung anaknya yang selalu pergi meninggalkannya karna rasa kecewa yang dirasakan pada ibunya yang hendak membunuhnya dimasa lalu.
Entah suara seperti apa yang selalu Jaemin dengarkan setiap kali Taraumanya datang.Sudah hampir satu tahun ini Trauma Jaemin tidak pernah lagi kambuh namun saat ini Renjun merasa jika Trauma yang Jaemin alami semakin memburuk.
"Jika kau sadar Trauma nya memburuk kenapa tidak kau pulangkan dia?Kenapa malah menyembunyikannya seakan akan dia benar benar sudah mati!".Haechan marah sekali mendengar bagaimana perjalanan hidup Jaemin selama ini.
"Aku sangat ingin membawanya pulang...Bahkan aku beberpa kali mengelabuinya untuk kembali namun yang terjadi Jaemin malah seperti ini...Lebib baik amu tidak pernah membawanya pulang dari pada harus membuatnya terusan menjerit kesakitan".
"Kau egois Renjun...Apa kau tidak memikirkan bagaimana perasaan kedua orang tuanya?Ibu Jaemin sakit keras disana!!Dia terus mengelu elukan ingin menyusul anaknya pergi padahal dia masih hidup...Dia masih bernafas...Kau meminta kami untuk mengembalikan Jaemin tapi jelas jelas kau sendiri yang menyembunyikannya!!".Mark juga ikut mengeluarkan suaranya.
"Kau fikir siapa kalian?Berhenti meneriaki Mama seperti itu...Jika kehadiran kalian disini hanya untuk berteriak pada ibuku lebih baik kalian pergi dari sini".Haechan dan Mark seketika menoleh kearah sumber suara.
"Jisung-ah...Jangan bicara seperti itu... Mereka lebih dewasa darimu".Jisung hanya terdiam tidak berniat menjawab.
"Siapa anak remaja ini?Dia anakmu?".Tanya Mark pada Renjun namun Renjun tak menggubrisnya.
"Oppa...Bisa bisanya kau bercanda disituasi seperti ini...Bagaimana mungkin kau punya anak bahkan dirimu sendiri belum menikah...".Ucap Haechan kesal namun Tiba tiba tubuh Mark dan Haechan menengang menyadari sesuatu.
"Renjun-ah...Apa anak itu..".
"Ya...Dia anaknya".
Haechan dan Mark keduanya langsung terdiam benar benar terkejut dengan semua kenyataan ini.Jadi anak remaja yang sedari tadi ada bersama mereka anak remaja yang sesari tadi terus menempel pada Renjun adalah anak dari Jaemin juga darah daging dari Jung Jeno.
"Jadi....Dia...Anak Jaemin?".Seakan belum yakin dengan pemikirannya Haechan mengulangi pertanyaannya.
Haechan membekap mulutnya sendiri dan menjatuhkan dirinya perasaannya bekecamuk jadi satu saat mengetahui semua fakta ini.
"Hiks...".
Satu isakan keluar dari bibir Haechan.Sahabat macam apa dirinya ini?.Tangisan Haechan semakin terdengar keras membayangkan kehidupan sulit yang Jaemin alami sebelum Renjun menemukannya.
Setiap panggilan dan pesan suara yang Jaemin lakukan untuknya ia abaikan begitu saja.Mark pun hanya bisa terdiam memeluk Haechan.
Renjun yang melihat Haechan menangis begitu keras tak kuasa menahan air matanya.Ia juga merasa sangat bersalah tidak bisa melidungi kedua orang yang sangat berharga ini.
YOU ARE READING
'J ' [END]✔
Fanfiction"Gugurkan anak itu"..... "Mungkin ini akan sedikit menyakitkan tahanlah".... "Maafkan aku ibu".... "Apa kau gila?!Aku kembali bukan untuk mendengar berita berita gila ini".... "Ibuku tidak gila!!". "Hanya itu satu satunya cara yang bisa kita lakukan...
.8. 화
Start from the beginning
!['J ' [END]✔](https://img.wattpad.com/cover/269036627-64-k257982.jpg)