.8. 화

5.2K 444 3
                                        

"Eomma!Dia disini!!".Seru Chenle hendak masuk namun segera Haechan halau.

"Tidak sopan memasuki ruangan orang lain begitu saja".

"Tapi eomma lihat sendiri kan jika Nyonya itu kesakitan...Kita harus menolongnya Eomma".

"Tidak Chenle...Didalam sana masih ada keluarganya".

"Tapi tidak ada dokter disana!".Haechan mencoba melihat isi ruangan itu lewat kaca didepan pintu. Ternyata benar apa yang dikatakan putrinya...Tidak ada dokter disini.

   Halis Haechan mengerut saat melihat sosok yang begitu dikenalnya yang baru saja ia temui setelah sekian lama.

"Renjun?Tapi siapa dia?Tidak mungkin jika orang yang sakit itu WinWin Mama...Kudengar juga adiknya laki laki.Lalu...".Haechan membulatkan matanya saat dengan jelas bisa melihat seseorang yang meraung kesakitan sedari tadi.

BBBRRRAKKK!!!

"J...J...Jaemin-ah...".Haechan membuaka pintu itu dengan kasar mengundang perhatian dua orang yang ada diruangan itu.

   Tubuh Haechan mematung sempurna kala melihat seseorang yang diketahuinya sudah pergi kini ada didepan matanya.

   Melihat keberadaan Haechan disana membuat Renjun juga sangat terkejut.

"A...A...Apa maksudnya semua ini?Jaeminnie...Dia...".

   Haechan tak dapat melanjutkan apa yang ingin ia katakan. Ada rasa senang mengetahui jika Sahabatnya Jaemin ternyata masih hidup...Namun ada juga rasa sakit ketika melihat keadaan Jaemin yang sangat kacau dipertemuan pertamanya setelah sekian lama.

   Jaeminnya sakit... Jaeminnya tidak baik baik saja... Jaeminnya ketakutan...

"J...J...Jaemin-ah...".Lirih Haechan dengan mata yang sudah berkaca kaca.

"Haechan-ah!!".Jaemim berhambur kedalam pelukan Haechan.

"Haechan-ah...Tolong aku... Tolong bawa Jisung kembali pulang padaku!!!Dia pergi meninggalkanku...Dia sangat kecewa padaku!!!Aku mohon bawa Jisung pulang!!". Ketiga orang yang ada disana sangat terkejut melihat Jaemin yang langsung mengenali Haechan.Padahal sedari tadi Renjun dan Jisung yang ada disampingnya ia tidak mengenalinya.

"Jaemin-ah...Ada apa denganmu...Kenapa kau seperti ini?". Haechan tak kuasa membendung air matanya lagi.

    Semua orang disana kembali mengalihkan perhatiannya saat Seorang dokter memasuki ruangan itu.

"Paman Zhang!!".Seru Renjun saat melihat tubuh Jaemin melemas dengan pandangan yang semakin kabur karna mendapatkan suntikan penenang dari Lay.

"Kalian keluarlah dulu biar aku yang menanganinya".Ucap Lay.

"Tidak Uncle...Aku ingin bersama Buna disini".Tolak Jisung.

"Buna akan baik baik saja Jisung...Tunggulah diluar bersama Mama dulu hmm?".Akhirnya Jisung pun mau ikut keluar ruangan bersama Renjun dan yang lainnya.

   Mereka menunggu Lay selesai memeriksa keadaan Jaemin di depan ruangannya bahkan sekarang Mark pun juga sudah ikut bergabung disana setelah mendapatkan telpon dari Haechan.

"Chenle-ya...Bisa kau belikan kami minuman?".Chenle yang merasa terpanggil pun menganggukan kepalanya dan menlenggang pergi.

   Sebenarnya Chenle mengerti bukan itu tujuan dari ibunya menyuruh dia pergi.Sebenarnya Chenle sangat penasaran hubungan apa dan masalah apa yang ibunya punya bersama orang orang ini namun Chenle mengerti saat ini semua orang dewasa ini butuh privasi.

"Jisung-ah..".

"Aku tidak mau pergi...Aku ingin tetap disini menunggu Buna".Renjun pun hanya memghela nafasnya tidak ada yang bisa ia lakukan untuk Jisung sekarang.

'J '  [END]✔Where stories live. Discover now