Pradipta Jovantoro, siswa SMA Kusuma yang kerap di kenal dengan nama Jovantoro.
Ia sangat benci jika ada yang memanggilnya Pradipta. Terkenal akan ketampanan dan kepribadiannya yang keras dan juga kasar. Dalam hidupnya, tinju adalah hal yang sangat...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
••
Istirahat, adalah waktu yang di tunggu-tunggu oleh seluruh siswa SMA Kusuma. Koridor yang tadinya sepi tak berpenghuni, kini di penuhi oleh siswa siswi yang berlalu lalang.
Beberapa dari mereka menghabiskan waktu untuk membaca buku di perpustakaan dan yang lain pergi ke kantin untuk memanjakan cacing-cacing di perut mereka.
"Afifa, ada baru nihh! " ucap Bima penuh semangat.
"Mau tau enggak apa yang baru fa? " lanjutnya saat melihat Afifa yang baru saja selesai memesan makanan.
Bima tersontak kaget saat mendapati Raline yang berjalan di sebelah Afifah dengan membawa semangkuk mie ayam.
"Suara lo itu masuk ke telinga gue dan gue risih tau enggak! "
"Eh, banyak ni ye orang di ni kantin yang ngoceh tau enggak lu? Kenapa suara gue doang yang bikin lu risih? "
"Ya karena, suara lo itu enggak enak buat di denger, ngerti lo!? " ucap Raline dan langsung pergi menyusul Afifa ke meja mereka, di sana sudah ada Luna yang sedang menunggu mereka.
"Wuu! Cantik-cantik galak banget dah " ujar Rajen dan sukses mendapatkan tatapan maut dari salah satu temannya.
"Peace dav, canda doing hehehe "
"Lo kenapa si tadi line? " tanya Luna yang sedari tadi melihat aksi adu mulut Raline dan Bima.
"Tu si Bima ribut banget, jahilin Afifa mulu! " jelas Raline, terlihat sangat kesal.
"Udah ih line biarin aja, dia juga udah sering gitu di kelas " ucap Afifa terbiasa akan kejahilan Bima.
"Gue jadi lo udah gue jambak tu jambul dia! "
"Udah-udah ayo makan! Gue laper tau " ucap Luna sambil memegang perutnya.
"Bentar, Lia mana sih? " tanya Afifa yang menyadari ketidak hadiran Lia.
"Tau tu, tadi dia bilang mau ke toilet "
"Dari tadi? Kok belum balik lun? "
"Lah mana gue tau " ujar Luna seraya mengangkat kedua bahunya.
°°
"Astagah, syukur aja enggak bocor! " ucap Lia melihat bagian belakangnya melalui pantulan cermin.
Sejak bel istirahat berbunyi, Lia langsung berlari ke toilet siswi. Sebelumnya ia telah berpesan pada Luna untuk pergi ke kantin lebih dulu dan memesankannya semangkuk mie ayam pak Amad yang terkenal sangat lezat di SMA Kusuma.
"Ih basah lagi tangan Lia " keluhnya saat melihat tangannya yang tak lagi kering.
Lia mengeluarkan selembar tisu dari saku seragamnya sambil berjalan menuju pintu keluar toilet sambil fokus membersihkan tangannya, ia tak melihat ke depan dan..
