10. Parseltongue

1.2K 203 2
                                    

Makasih banyak karena udah selalu nungguin cerita ini💗🌼
Votes and comments are greatly appreciated
Happy reading~^^

Makasih banyak karena udah selalu nungguin cerita ini💗🌼Votes and comments are greatly appreciated✨Happy reading~^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Harry malu setengah mati. Ia baru saja bangun dari tidur panjangnya kemudian ingat dengan kejadian semalam saat ia jatuh ke dalam dekapan Malfoy. Seharusnya ia bisa mengendalikan diri. Sudah beberapa kali ia membiarkan sihirnya meliar. Bahkan ia pernah membuat kekacauan dengan menggembungkan bibinya sendiri di tahun ke-2. Dan hal itu terjadi di luar kendalinya.

Harry sudah memikirkan hal ini sejak lama. Ia berspekulasi bahwa sihir tersebut keluar semata-mata karena Harry tidak bisa menahan amarahnya. Begitu pula dengan kemarin.

Harry merasa bersalah sekaligus marah karena selama ini Malfoy beranggapan bahwa Harry berniat membunuhnya. Entah kenapa hal itu sangat mengganggu Harry. Maka dari itu ia membiarkan sihir jiwanya mengambil alih sehingga menciptakan biasan cahaya dan menguatkan aroma pepohonan di sekitarnya.

Yang Harry tidak ketahui, ternyata tindakan tersebut berhasil mengundang makhluk lain penghuni tempat itu untuk menghampirinya.

Ular yang dilenyapkan oleh Malfoy.

Makhluk itu datang di tengah gelapnya malam dengan kilatan mata sebiru batu saphire. Bahkan Harry sempat dibuat tertegun. Ketika hewan itu mendesis di hadapannya, Harry langsung mengerti bahwa hewan itu bertanya soal keadaannya.

“Aku ... baik-baik saja,” jawab Harry kala itu.

Ular itu menganggukkan kepalanya. Sesekali lidah reptil itu menjulur diiringi desisan yang keluar.

“Siapa namamu?” tanya ular itu.

“Harry. Harry Potter.”

Badan ular itu tersentak, seolah ia kaget mendengar jawaban Harry.

“Oh, sungguh? Bukankah kau adalah manusia yang berhasil mengalahkan pangeran kegelapan ratusan tahun yang lalu?”

Dahi Harry mengernyit. “Ratusan tahun yang lalu?” tanya Harry. “Dan kau mengetahui Voldemort?!”

Ssst ... tidak. Tapi leluhurku mengatakan bahwa kau penyihir hebat yang menyelamatkan dunia. Cerita itu disampaikan secara turun-temurun di antara para ular. Lalu, bukankah seharusnya kau sudah mati?”

“Hey, apa maksudmu?” tanya Harry tersinggung.

“Saat ini bukan lagi zaman di mana kau masih hidup, Harry,” jawab ular itu. “Lantas sedang apa kau berada di sini?”

Harry merenung sejenak setelah mendengar ucapan hewan itu. “Apa maksudmu? Apa kau berkata bahwa dunia ini—Glade—adalah perwujudan dari masa depan?”

Harry Potter and The Maze RunnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang