Prolog

15 6 1
                                        

Rintikkan air hujan perlahan turun membasahi bumi . Seorang gadis sedang berada dibalkon menikmati mendungnya awan dilangit, angin malam berembus menerpa wajahnya dan tangan yang bertengger diatas stainless.

"Dunia luas banget ya." Kata zlota sambil menatap langit.

"Iyalaaa dasar o'on mana ada bumi segede jempol." Sahut seseorang dari rumah sebelah yang tak lain adalah tetangganya gaska aditama sering kali zlota memanggilnya mas dita.

"We anjir ngapain lu?"

"Oo.. jangan-jangan lu mau nguping ya, wah gaboleh itu berdosa." Cerocos zlota dengan pd nya.

"Apaan si lu garing. Gausa kepedean dulu, gue cuma mau bilang besok sekolah, udah sono lu mendingan tidur aja gausa nanya-nanya bumi luas apa engga, kalo pengen tau, besok lu itung sendiri pake penggaris plastik kupu-kupu kesayangan lu itu" Jawab gaska dengan tatapan malas.

"dih apa-apaan ko pengg-" ucap zlota terpotong.

"dahlah gausa berisik gue mau ke kamar dulu, ngantuk." potong gaska

"Dih yauda sono dasar mas dita, kirain nama doang yang cewe eh mulutnya juga sama ternyata." Zlota mengeluarkan sumpah serapahnya.

"gue masih bisa denger lho." Teriak gaska dari dalam kamar.

Ya, mungkin karena epek rumahnya cuma berjarak 5 meter. Betapa dekatnya rumah mereka, dan saat itu juga zlota beranjak dari balkon lalu pergi ke kamar mandi untuk cuci muka dan menggosok gigi. Setelah itu zlota bersiap-siap untuk tidur, ketika zlota ingin menutup matanya tiba-tiba ia kembali mengingat bayangan seorang anak laki-laki.

"Arghh.. dia siapa sii, kenapa gue ga bisa inget kejadian itu." Teriak zlota sambil mengacak rambutnya frustasi.

Akhirnya ia memutuskan untuk tidur, karena esok ia akan kembali ke sekolah.

🌜🌜🌜

Jangan lupa vote nyaa🌟

Jkt, 19 juni 21.

Lost Memory (Slow Up)Where stories live. Discover now