Bagian 13

2.7K 505 27
                                    

"Lo ngapain kesini?"

Yangyang menatap heran ke Haechan yang masuk ke kamarnya pagi-pagi. Anak itu juga sudah menggendong tas ranselnya.

"Ngajak berangkat bareng lah. Lo gak sama bang Dery, kan?"

"Nggak sih. Tapi tumben amat. Terus Renjun?"

Yangyang segera mengeringkan rambutnya dengan handuk sambil mencari kaos kakinya di lemari. Sedangkan Haechan duduk di kasur sambil membuka materi yang akan diujikan nanti.

"Masih mandi tadi. Entar juga nyari makan sendiri."

Nada yang Haechan gunakan agak terdengar kesal di telinga Yangyang. Jadi dia segera duduk di samping Haechan sambil memakai kaos kakinya.

"Lagi berantem?"

Haechan mengernyit, "Siapa yang berantem dah? Ngaco lo."

"Oh, beneran berantem ternyata." Guman Yangyang sambil berdiri dan berjalan ke meja. Memasukkan semua keperluan ujiannya ke dalam tas.

"Siapa yang berantem gue tanya?!"

Yangyang menengok ke arah Haechan. "Lo sama Renjun lah. Tuh buktinya lo ngegas." Jari telunjuk Yangyang mengarah ke Haechan yang menggertakkan giginya.

"Ayo berangkat. Masih ada 30 menit, mampir ke toko Om Rengga dulu ya."

Yangyang keluar kamar lebih dulu dan mengeluarkan kunci kamarnya. Sambil memegang handle pintu dia berkata, "Ngapain masih di dalem? Mau gue kunciin?"

Temannya itu terlihat menghembuskan nafasnya kasar. Lalu segera beranjak, berjalan keluar melewati Yangyang tanpa sepatah kata. Haechan pergi lebih dulu untuk mengeluarkan motornya dari parkiran.

Yangyang memperhatikan temannya itu dari belakang, lalu menoleh ke arah sebaliknya. Ada Renjun yang berdiri disana. Menatap objek yang tadi dia lihat.

"Gue gak begitu suka ikut campur urusan Haechan sebenernya. Tapi kalau emang lagi ada masalah. Cepetan di selesaiin, Ren. Tau sendiri Haechan gampang ke distract, takutnya ganggu ujiannya juga. Tuh anak kalau nilainya jelek, ngamuknya ke gue soalnya."

Meski dia mengucapkan kalimat panjang lebar, Renjun hanya diam sambil menatapnya. Yangyang memutar bola matanya dan segera berbalik pergi. Yah, dia tidak peduli. Syukur kalau sarannya di dengar. Kalau tidak ya Renjun sendiri nanti yang akan menderita.

「 #ocean 」

Jungwoo selalu pergi ke perpustakaan kota akhir-akhir ini. Hal itu tentu saja karena adiknya Lucas. Sebenarnya dia tidak minta ditemani sih. Jungwoo hanya merasa perlu menjaga merman itu agar tau batasan dalam bertindak diantara manusia.

Dia sekalian belajar untuk ujian juga sebenarnya. Sambil menyelam minum air ceritanya. Lagian Renjun tidak begitu banyak bicara atau bertanya, merman itu hanya berdiam di rak buku khusus laut dan kemaritiman. Dia tidak bisa menghitung sudah berapa banyak buku yang Renjun baca.

"Kak Jungwoo."

"Loh? Chaeryeong, Jimin. Mau belajar disini?"

Jimin mengangguk dan segera menarik kursi di depan kakak tingkatnya agar bisa dia duduki.

"Perpus kampus penuh. Jadi kita kesini aja. Kak Jungwoo sendirian?" Tanya Chaeryeong.

"Sama tuh." Jungwoo memajukan dagunya, seolah menunjuk ke arah Renjun berdiri.

Chaeryeong mendekat ke arah Jungwoo dan berbisik, "Dia cowoknya Haechan kan? Aku pernah liat dia di kampus."

"Temen atau saudaranya paling. Masa Haechan belok sih." Kata Jimin tak percaya.

Ocean | RenhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang