ISS 16 || Pertemuan

4 3 5
                                    

Salahkan sebuah pertemuan. Permainan yang membawa ancaman telah berhasil mengelabui pikiran.

-Alamandathvf-

***

“Kenapa lo langgar larangan gue, Lang?”

Gemilang mendekat lalu menggapai tangan Zeina namun Zeina cepat melepaskannya. “Zei, dengerin gue.”

“Lo ingkar! Lo udah janji gak bakal ikutan taruhan balap liar itu lagi. Tapi kenapa lo lakuin kali ini? Mau alesan apa lagi, Lang?”

Raut kecewa di wajah Zeina membuat Gemilang pias, bingung mau menjelaskan apa pada gadis di hadapannya ini.

Jujur, Gemilang merasa bersalah pada Zeina. Ia tahu masih ada banyak masalah yang sedang di hadapi oleh gadis itu, termasuk masalah kecelakaan Jeina. Dan di tambah sekarang?

“Gue punya alesan kenapa gue lakuin itu. Ini demi lo sama Jeina, Zei. Tapi gue mohon lo percaya sama gue,” mohon Gemilang pada Zei.

“Apa alesan lo? Udah berapa kali lo bohongin gue, Lang. Sulit buat gue percaya lagi sama lo.”

Gemilang meraup wajahnya frustasi. “Zei ....”

“Gabisa jawab? Oke.”

Zeina menengok ke arah rival Gemilang—Gala. Zeina sudah terlalu lelah menghadapi pemberontakan ini sejak dulu. “Gue nyerahin diri ke lo. Lo mau apa dari gue?”

Gala mendekat lalu membisikan sesuatu di telinga Zeina. “Temuin gue di club besok malem, sendiri. Dateng jam 8, ntar gue kasih tau di sana apa mau gue. Inget, dateng sendiri.”

Zei melirik menggunakan ekor matanya. “See you, manis,” ucap Gala lalu pergi meninggalkan arena balap dengan mobil mewahnya.

Gemilang mendekat lalu bertanya, “Lo gila?”

“Lo gak mungkin nyerahin Zaza, Lang. Dia adik satu-satunya yang lo punya.”

“Lo juga adik gue kalo lo lupa.”

***

Esok harinya, pagi-pagi Zei pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Jeina. Baru sampai di lobi rumah sakit, ia melihat banyak orang berlarian menuju parkiran depan.

Zei mencoba menghentikan salah satu orang namun tak berhasil. Karena penasaran, Zei pun mengikuti kemana perginya orang-orang itu.

Netra Zei menangkap keramaian di sana. Banyak sekali orang yang berkerumun mengelilingi sesuatu di sana.

“Sori, itu kenapa rame gitu?” tanya Zei pada salah satu remaja seusianya.

“Ada cewek yang sengaja lompat dari gedung atas,” jawabnya.

“Oke, thanks.”

Zei mendekat dan masuk ke dalam kerumunan itu. Ia melihat ada sosok cewek berpakaian rumah sakit yang sudah tergeletak di tanah dengan kepala yang bersimpah darah.

Saat hendak mendekat lebih dekat lagi, tiba-tiba dering telpon Zeina berbunyi. Zeina segera mengecek ponselnya dan ternyata dari nomor tak di kenal. Ia pun segera mengangkatnya.

“....”

Tak ada suara dari sang penelepon membuat kening Zeina mengerut. Niat nelpon gak sih?!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 28, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

INCREDIBLE SECRET STORY | PETAKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang