05

384 28 0
                                    

disini lah jaemin, dikelas sedang mendengarkan penjelasan guru, berbeda dengan renjun yang sibuk tidur, untunglah mereka duduk paling belakang jadi sedikit tertutup oleh murid didepan. sekarang adalah pelajaran fisika yang mana jaemin benar-benar benci pelajaran itu, tapi ia terpaksa mengikutinya. lebih baik dia bolos bersama jeno dan bisa berduaan bareng.

jaemin menertawakan dirinya sendiri, dulu nya ia ogah-ogahan di jodoh jodohkan dengan jeno dan berakhir dia bucin jeno. benar apa kata mark.

"baiklah anak-anak, pelajaran kita akhiri sampai sini terimakasih." jaemin menutup buku nya dan sedikit menurunkan badannya memijat kepalanya yang dari tadi pusing mencerna pelajaran itu.

jaemin membangun kan renjun yang masih tertidur pulas, menggoyangkan badannya, "njun ih, lo gak mau pulang?."

renjun terbangun dengan nyawa yang masih belum terkumpul sepenuhnya. "hoam, emangnya udah selesai ya?."

"belum,"

"boong lo, ini kelas kosong."

"ya itu udah tau anjing."

"heh mulut nya! cipok nanti." kali ini bukan renjun yang berbicara melainkan jeno dengan mark, haechan, dan doyoung di belakangnya.

"ayo dek cepetan sini, kebo mulu." yang ini doy, iya doy. dia menganggil renjun dengan sebutan adek, entahlah lucu mendengarnya jika itu ia pakaikan pada kekasihnya

"kebo kebo gini kakak juga masih sayang."

"ew, bucin." ejek lee haechan.

"chan ngaca napa."

senang melihat mereka seperti ini, sederhana tapi bisa membuat kenangan yang indah.

"eh kata nya besok ada anak baru ya?." ujar mark yang berjalan di belakang nomin sembari merangkul haechan, kekasihnya.
Duh uwu, mau juga dong.

"kata nya sih gitu, masuk kelas jaemin." kata doyoung. doyoung adalah anggota OSIS jadi dia bisa tau. jeno dan jaemin beda kelas. jelas beda jeno mengambil jurusan bisnis dan jaemin seni.

🐰🐶🌈

jeno tidak mengantar pulang jaemin, melainkan ke taman. jaemin pun tidak mengerti mengapa dia diajak kesini. tanpa sengaja mata jaemin menangkap anak kecil yang bermain disekitarnya dan menyampiri nya. gemas! itu satu kata yang muncul di benak jeno saat melihat jaemin bermain dengan anak kecil. seperti bermain dengan anak sendiri. jeno sedang berhayal, berhayal itu adalah anak nya dan jaemin mama nya dan dia.. papa nya. agak tinggi memang dia berhayal, tapi apa salah nya? siapa tau bisa jadi kenyataan.

seperti yang baca selalu saja menghalu.

setelah puas bermain dengan anak kecil itu, jaemin mengajak jeno membeli ice cream. akh! jaemin makin lama makin imut saja, bahkan saat meminta di belikan ice cream dia aegyo dan itu menggemaskan. jika yang melakukan aegyo itu adalah haechan mungkin jeno akan membuat nya menjadi gado-gado.

mereka sekarang sedang duduk di samping penjual ice cream itu. tanpa di rencanakan jeno melihat wanita yang ia kenal. jeno memukul tangan jaemin pelan.

"na, itu seyna tetangga yang waktu itu?." jaemin menoleh dan sedikit menyipitkan matanya.

"iya jen, itu seyna yang gue maksud." jeno terkejut. dia terus memperhatikan wanita itu hingga pergi, tanpa ia sadari jaemin sedikit kesal dengan jeno yang terus memperhatikan wanita itu.

"na, itu bukan jang seyna, tapi yang seyna. itu seyna yang aku ceritain na." ucap jeno dengan sedikit mendesak jaemin. jaemin terkejut, pantas saja kue yang diberi bisa basi, dia memang berencana untuk mencelakai yang ada di dekat jeno, termasuk jaemin. jaemin mendengus kasar dan mengajak jeno untuk pulang saja.

love story , nomin. ✓Where stories live. Discover now