04

429 29 0
                                    

sore sudah mendatang. seorang lee jeno sedang berkutat dengan laptopnya, na jaemin benar benar mengubah hidup nya sekarang. dari yang malas-malasan sedikit bertambah semangat hidup. tapi dari tadi ada yang mengganggu jeno dengan tugas nya. ya! lagi lagi ia ditelpon oleh nomor yang tak dikenal itu. jeno hanya berdecak kesal ini sudah ke 10x nya nomor itu menelponnya. apakah ada orang asing yang segabut itu sampai sampai menggangu orang? ingin rasa nya melempar diri nya sampai ke planet pluto.

"ah anak babi, ganggu banget lo." umpat jeno saat barang pipih milik nya itu berbunyi lagi. kali ini jeno mengangkat, tapi hasil nya sama saja, tidak ada yang menjawab.

lagi dan lagi barang pipih itu berbunyi, dengan kesal jeno menjawab nya.

"apasih bangsat."

"kangen suara lo jen.."

jeno terdiam. kali ini ada yang menjawabnya. jeno sedang bertengkar dengan pikirannya, suara ini sangat tidak asing sering mendengarnya dimasa lalu.

"ingat aku?."

otak jeno sudah berjalan sekarang, ia tau yang menelponnya terus-menerus adalah..

"heh seyna! lo ngapain balik lagi?!."

"cuman mau ketemu my love aja kok."

"jangan gila sey, gue mohon."

"siapa yang bilang aku gila? aku masih waras ini."

jeno langsung memutuskan panggilan telepon tersebut. itu adalah seyna, mantan kekasih jeno dulu. semua nya sekarang ada di apart jaemin memang semuanya sudah berkumpul tanpa jeno karna masih sibuk dengan tugasnya. tapi kali ini ia keluar dari apart nya dan menuju apart jaemin. memencet bel dan mark yang membukanya. terpampang lah wajah jeno yang sedikit murung dan langsung masuk menghempaskan dirinya ke sofa ruang tamu.

"lo kenapa jen?." pertanyaan yang dilontarkan oleh jaemin itu membuat diri nya menduduk kan tubuh nya.

"dia.. datang lagi..." lirih jeno. yang lainnya tidak mengerti apa yang dimaksud jeno. tapi berbeda dengan mark lee, dia mendengus firasat nya benar. ini benar benar buruk.

"maksud lo apa bang?." tanya jisung dan semua mengangguki yang di tanyakan jisung.

"yang seyna dia datang lagi. dulu waktu gue SMP gue nemuin cinta pertama gue. ah ralat, cinta penasaran. gue penasaran apa rasanya cinta dan mulai pacaran sama seyna. awal nya hubungan kita baik baik aja, tapi lama kelamaan gue mulai ngerasa hubungan kami udah ga sehat. seyna makin lama makin posesif, yang ada didekat gue pasti selalu babak belur dibuatnya. gue pikir itu baik karna membuktikan kalo dia bener-bener cinta sama gue. tapi ternyata itu bukan cinta, itu osebsi. terakhir kali dia pernah celakain mark. gua sama mark udah dekat lama bahkan sebelum gua kenal seyna. seyna cemburu buta karna gue deket banget sama mark. seyna dorong mark dari tangga lantai 2." jelas jeno panjang dan semua nya mengerti sekarang. tapi jaemin, dia tampak berpikir.

"jen, kamu ada foto seyna seyna itu gak?." jeno sedikit menoleh lalu mengambil ponsel dari saku nya dan memperlihatkan foto seyna.

"kenapa na?." jaemin mendengus kasar membuat semua yang diruangan itu bingung.

"na seyna, dia mantan adek tiri gua." perkataan yang singkat itu mampu membuat semuanya membulatkan mata.

"maksud lo gimana jaem?," kini renjun bertanya.

"dulu nyokap bokap gue cerai dan bokap gue mutusin buat nikah lagi dan calon istrinya itu nyokap seyna. dari awal keluarga kita udah ga harmonis setelah kedatangan seyna sama nyokapnya dan akhirnya bokap gua cerain lagi nyokap seyna. ternyata hal itu bikin nyokap seyna menjadi sedikit gila. seyna menjadi korban nya dia didorong dari tangga lantai 2 dan kepalanya ngebentur tembok. dirumah sakit dokter bilang kalo seyna amnesia, dia ga inget gua, nyokap nya, dan.. diri nya sendiri." jelas jaemin. satu lagi fakta yang baru mereka ketahui hari ini. semua nya mendengus tidak menyangka masalah datang lagi. tapi mau bagaimana? takdir sudah memiliki rencanan lain.

love story , nomin. ✓Där berättelser lever. Upptäck nu