Little Shawty

810 84 34
                                    

Masih di hari yang sama ketika akhirnya Arthur menghubungi Nico, laki-laki itu memutuskan keluar sebentar untuk mendapatkan keperluan Noé yang menipis karena adik gadisnya berkata sedang tidak ingin keluar rumah karena hari memang sudah larut.

Arthur bergerak perlahan menyusuri rak-rak swalayan dengan sebelah tangannya mendorong sebuah trolley yang sudah penuh dengan kebutuhan rumah tangga, sedang tangan yang sebelah lagi sibuk sekali membolak-balikkan kemasan apa saja yang menurutnya menarik.

Setelah dirasa segalanya cukup, Arthur bergegas menuju kasir yang sedikit mengular namun untungnya customer yang berdiri tepat di depan tempatnya mengantri terlihat hanya menenteng 2 buah kaleng cola.

Lalu Arthur melihat laki-laki yang dimaksudnya tadi mengambil sesuatu yang berada pada rak tepat sekali disamping tubuh Arthur.

Sebuah kondom.

Arthur hanya membuang wajahnya saja, semenjak disadarinya rasanya tidak begitu sopan untuk bereaksi berlebihan karena memang hanya dirinya saja sepertinya yang tidak pernah menggunakan benda seperti itu, mengingat dirinya pun tidak pernah lagi berada pada sebuah hubungan semenjak kematian Cherie.

30 menit kemudian Arthur sudah menjejakkan kedua kakinya kembali pada lantai apartemen dimana unitnya berada. Ia melangkah sangat santai dengan kedua belah tangan yang penuh karena menenteng beberapa shopping paper berisikan belanjaannya tadi.

Hingga akhirnya kakinya seperti enggan melangkah lagi ketika dilihatnya seseorang yang tadi mengantri bersamanya, sedang berjalan tepat ke arah pintu unit Dante, dengan Dante yang sedang membuka pintu apartemennya.

Hingga akhirnya kakinya seperti enggan melangkah lagi ketika dilihatnya seseorang yang tadi mengantri bersamanya, sedang berjalan tepat ke arah pintu unit Dante, dengan Dante yang sedang membuka pintu apartemennya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tidak ada yang salah sebenarnya.

Ya, memangnya apa yang salah kalau Dante bermalam dengan kekasihnya, bukan?

Arthur benar-benar mengambil kesimpulan paling gampang dan yang paling cepat terlintas di otaknya, apalagi dengan kenyataan bahwa laki-laki tadi memang baru saja membeli... Berapa bungkus kondom tadi, ya? 2? 3?

Sebentar...

Arthur kembali melangkahkan kakinya dan mencoba mengenyahkan pikiran tidak pentingnya tadi. Membuka pintu unit-nya dengan sedikit kewalahan, dan cepat-cepat masuk setelah pintu tersebut berhasil terbuka.

"Okay, nanti gue bilangin Noé buat enggak telepon lo dulu malam ini," kepala Abel mengangguk-angguk, sambil telinganya masih tertempel ponselnya yang berwarna merah muda, "enggak apa-apa, pasti dia ngerti, kok, Dante..."

"Lo jangan kecapekan ya, minum vitamin juga. Tadi juga agak kaget gue denger obrolan lo sama si Mas soal masalah karyawan itu," lanjut Abel, kini kedua tangannya terlihat sibuk membuat minuman untuk Arthur.

"Okay, bye, Dante!" lalu Abel meletakkan ponselnya begitu saja setelah memutuskan percakapannya dengan tetangga sebelah rumah mereka.

Abel menyerahkan secangkir teh jahe hangat racikannya ke hadapan Arthur dan mengambil alih shopping paper tadi yang diletakkan Arthur begitu saja di atas meja ruang keluarga mereka, "nanti malam kamu bisa tidur lebih cepat, enggak perlu menemani Noé video call-an sama Dante karena pekerjaan Dante masih banyak."

The Sassy Guy Next Door - Koo Junhoe & Kim Jiwon [END]Where stories live. Discover now