Nayra memejamkan mata nya, menikmati perih karena luka-luka bekas pukulan ayahnya terendam oleh air sabun.
Tetesan tetesan di matanya tak kunjung berhenti, ia tak meringis atau mengeluarkan suara, tangisnya seakan mengalir begitu saja.
Nayra membuka mata nya perlahan, ia menatap lurus ke arah depan, tatapan nya nanar tidak ada arti dari tatapan tersebut. Namun, sekilas bayangan muncul di ujung mata kiri Nayra. Gadis itu dengan cepat menoleh, ia jelas melihat ada yang berdiri menghadap kearahnya, pandangan nya tak mungkin salah. Itu bukan ilusi. Namun apa yang dilihat matanya tak seperti yang ia lihat setelah menoleh.
Gadis itu yang semula mengangkat tubuhnya dari sandaran pun kembali bersandar, tiba-tiba ia merasa gelisah, atmosfer disini seperti mencekik dirinya.
Nayra pun bangkit, ia keluar dari bathtub tak lupa untuk menguras air di bathtub tersebut, dengan langkah yang terburu-buru, ia menyambar bathrobe lalu memakainya sambil berjalan keluar dari kamar mandi.
"Gila, serem banget" gumam nya, lalu mencoba melupakan kejadian tadi.
Hal yang paling ditakuti Nayra di dunia adalah makhluk halus, jadi sikapnya bisa sampai berlebihan seperti ini.
"Padahal cuma bayangan, belom tentu juga beneran ada, udah Nay lupain." Gumam nya mencoba menenangkan dirinya sendiri.
Setelah mengeringkan tubuhnya dan memakai skincare malam di wajahnya, Nayra melepas bathrobe nya dan menggantinya dengan pakaian tidur. Nayra pun mematikan lampu kamarnya dan beranjak ke kasur.
Gadis itu menghela nafasnya, ia menatap ke langit-langit kamar yang gelap namun masih bisa terlihat karena cahaya dari jendela kamarnya yang tidak tertutup gorden.
"Semoga hari esok lebih baik dari hari ini" gumam nya sebelum akhirnya ia memejamkan matanya dan masuk ke alam bawah sadar.
Pagi harinya
Nayra menuruni tangga dengan langkah tergesah, ia sudah hampir telat masuk sekolah, tanpa sarapan gadis itu melewati ayahnya yang sedang sarapan di meja makan
"Ayah aku duluan, sudah telat!" Pamit Nayra yang tak di beri jawaban oleh sang ayah. Meski begitu, Nayra tetap harus pamit.
Gadis itu memakai sepatunya lalu berlari ke halte bus, saat tengah berlari ia tak sengaja menabrak seseorang yang sedang berdiri di halte bus
Bugh
"O-oh Maaf!! Aku benar-benar minta maaf untuk itu" Nayra menoleh sambil menunduk ke orang tersebut.
Tanpa menunggu balasan orang itu atau melihat ke sekitar, Nayra pun langsung bergegas naik ke dalam bus.
Gadis itu menatap ke sekeliling untuk mencari kursi kosong dan hanya ada satu kursi yang tersisa, di samping seorang ibu-ibu.
"Permisi, saya duduk ya" Nayra meminta izin dengan penuh sopan santun.
"Ah iya duduk silakan" balas ibu itu yang diberi balasan senyuman oleh Nayra, gadis itu pun langsung duduk tanpa sungkan.
"Oh ya nak, tadi kamu jatuh tersandung sepatu? Seharusnya tetap berhati-hati meski sudah terlambat" ujar nya sambil menatap Nayra dan tersenyum,
"Tidak, saya seperti menabrak seseorang karena di pengelihatan saya, ada orang berdiri dan saya melewati tubuhnya. Karena saya tidak bisa berhenti jadi saya jatuh sendiri karena terkejut" Nayra mencoba menjelaskan apa yang terjadi, namun ekspresi ibu itu berubah, senyumnya memudar dan wajahnya seperti kebingungan.
"Seseorang? Hanya kamu yang belum naik bus tadi, tidak ada orang lain di halte" ibu itu menepis penjelasan Nayra dan menjelaskan dengan apa yang dia lihat
Gadis itu tercekat, tubuhnya langsung membeku dan nafasnya terasa sesak. Ibu itu yang langsung mengerti akan perubahan sikap dari Nayra langsung mencoba menyadarkan nya.
"Nak, nak" panggilnya, sambil menepuk tubuh Nayra sedikit kencang.
Nayra pun tersadar, ia menatap wajah ibu itu dengan mata gelisah.
"Kau takut? Kukira cerita hantu di halte bus tadi sudah menyebar, ternyata belum. Memang hantu itu agak usil, tapi biarkan saja jangan takut atau kamu akan diikuti olehnya" ibu itu mencoba menenangkan Nayra namun justru semakin membuatnya takut.
"A-ah iya...saya gatakut kok, hanya terkejut sedikit."
"Hanya mengingatkan, jangan takut." Ibu itu lantas tersenyum, wajahnya mencoba meyakinkan Nayra, gadis itu pun juga tersenyum namun jauh di lubuk hatinya, ia sangat gelisah.
{To Be Continued}
>>>_________________________<<<
KAMU SEDANG MEMBACA
Hide And Seek -Na Jaemin
Horror[ Revisi 📌 ] "Aku selalu ada, dimanapun kamu berada. Itu sumpahku untukmu"
chapter 1
Mulai dari awal
