Eye 03

348 129 11
                                    

Nungguin ya 🤭

Selamat Membaca 😘

Chanyeol kembali masuk mobilnya, segera meninggalkan tempat tersebut.

Selama perjalanan, pria jangkung itu malah terus memikirkan gadis yang baru saja ia tabrak.

"Mata bulatnya... Kenapa sulit aku lupakan?" Gumam Chanyeol seraya tersenyum-senyum sendiri.

Mobil berdecit, Chanyeol mendadak menghentikan mobilnya menyadari ada sesuatu yang tidak biasa.

"Tunggu, kenapa aku tidak bisa membaca apa yang dia pikirkan?"

Chanyeol langsung berputar arah kembali ke tempat di mana ia bertemu dengan gadis itu, mengemudikan mobilnya pelan menyusuri jalan yang bisa saja dilalui gadis itu.

"Ke mana perginya? Kenapa cepat sekali menghilang?" Gumam Chanyeol seraya  mengamati satu per satu setiap gadis yang ia lihat di sepanjang jalan.

Clueless. Setelah sekitar empat puluh menit ia berputar-putar di setiap jalan dan gang yang ada di jalur tersebut, Chanyeol menyerah dan segera kembali ke apartemennya.

💫

"Hari ini kau lebih sibuk melamun  memaki karyawanmu" Cibir Sehun yang menunggui Chanyeol sejak satu jam yang lalu.

"Tck. Mengganggu saja!" Chanyeol melempar kertas yang baru saja ia remat ke arah Sehun.

"Apa yang kau pikirkan?" Tanya Sehun sembari menaik turunkan kedua alisnya.

"Bisakah kau tidak memikirkan hal sejenis urusan ranjang?"

"Ups, baiklah, silakan dijawab jika kau sudah tau apa maksudku" Sehun nyengir.

"Aku sama sekali tidak menyentuhnya. Aku memberinya uang untuk beli baju yang lebih tertutup."

"Apa? Eh, maksudmu?" Sehun tidak terkejut, hal yang sudah biasa dalam dunia kencan buta di kehidupan Chanyeol.

"Dia datang dengan pakaian yang serba minim. Jika kau melihatnya, kau pasti segera menerkamnya."

"Hei, tidak mungkin aku melakukan hal konyol seperti itu. Aku tidak ingin digantung oleh calon istriku"

"Kau yakin Younghee Noona mau menikah denganmu?" Cibir Chanyeol remeh.

"Eits, kami sudah memesan cincin dan gaun pernikahan. Kami juga sudah menyewa gedung pernikahan."

"Kau yakin dia tidak sedang terpaksa melakukannya?

"Tidak, Younghee ku melakukannya dengan sukarela karena dia sangat mencintaiku" Ujar Sehun senang.

"Kapan?"

"Kami sepakat menikah saat adikku tersayang ini telah mendapatkan pasangannya. Rencana bulan depan."

"Apa kau kurang waras? Mana bisa aku mendapatkan kekasih secepat itu?"

"Bisa... Kau pasti bisa" Sehun menyemangati Chanyeol tak lupa kepalan tangannya di udara.

"Baiklah, aku akan membayar seseorang untuk menemaniku."

"No... No... Bukan begitu cara mainnya, Tuan"

"Lalu? Apa maumu?"

"Kekasih sungguhan. Lebih bagus lagi kalau kau sudah melamarnya."

"Manusia tidak waras."

Sehun tergelak, tampak begitu puas ia mencibir adiknya habis-habisan.

"Hyung," Panggil Chanyeol serius.

EyesightWhere stories live. Discover now