e m p a t

1K 93 4
                                    

e  m  p  a  t

_________

Aku dan Keanu memasuki kelas kami dengan jemari yang masih bertautan. Yang membuat seluruh pasang mata di dalam kelas menatap kami dengan tatapan-tatapan yang berbeda tiap orangnya. Ada yang menatap kami sambil mengembuskan napas, ada yang melongo, ada yang menjerit histeris, ada yang bingung, ada yang tertawa mengejek, ada juga yang menatap kami dengan seringaian jail di bibirnya. Dan, uuh.. Kalian pasti tau, orang yang kusebutkan di bagian akhir tadi siapa. Siapa lagi kalau bukan si playboy Arsa?

"Jadi, sekarang udah berubah status nih? Dari yang tadinya HTS-an jadi in relationship gitu?" tanya Arsa, masih dengan seringaian jail di bibirnya. Lelaki itu berjalan ke hadapan kami berdua dengan kedua tangan yang dimasukkan ke dalam saku celana abu-abunya.

"Siapa bilang?" tanyaku, yang membuat berbelas pasang mata menatapku dengan tatapan bingung, termasuk kedua orang yang ada di hadapanku. Keanu dan Arsa.

Keanu yang menatapku dengan tatapan penolakan. Sedangkan Arsa menatapku dengan kening berkerut, seolah meminta penjelasan maksud perkataan yang dilontarkanku barusan.

"Gue 'kan, belum ngasih jawaban sama dia," ucapku sambil melepaskan tautan jemari kami, lalu menunjuk ke arah Keanu.

"Heh? Terus?"

"Terus apanya?" tanyaku bingung.

"Jadi, kalian beneran belum pacaran?"

"Bel—"

"Kita pacaran," sela Keanu, saat aku hendak menjawab perkataan Arsa, membuatku merengut sambil menatapnya dengan tatapan 'tapi-aku-kan-belum-jawab-Keanu'. Dan lelaki itu membalas tatapanku dengan perkataan protes yang disuarakan oleh bibir tipisnya. "Aku nggak butuh jawaban, Yesha," ucapnya, yang membuat keningku berkerut. "Yang aku butuhkan cuma kamu buat selalu ada di sampingku dan menjaga hatimu seutuhnya hanya untukku."

Wajahku memanas. Arsa berlaga mau muntah saat mendengar perkataan lelaki bermata elang itu. Sementara yang lainnya bersuit ria sambil meneriaki kami dengan kata "cieee" berulang-ulang. Benar-benar memalukan.

"Aseloleh. Gombalan lo garing tuh, Yan," celetuk Karel, yang langsung diamini oleh teman-temanku yang lainnya.

"Kalau mau mesra-mesraan jangan di sini wooy!"

"Bikin jomblo-jomblo tambah ngenes."

"Bikin yang lagi patah hati jadi tambah patah banget hatinya."

"Bikin yang LDR jadi tambah nangis kejer nantinya."

"Bikin yang lagi kena friendzone jadi tambah gigit jari saking ngenesnya."

"Eh yang kakak-adik zone juga tambah bikin ngenes."

"Berisik," decak Keanu, menghentikan kata-kata protes dari teman-teman sekelasku yang tambah melantur ke mana-mana. Masalahnya, perkataan mereka itu lebih terkesan seperti curcol—alias—curhat colongan banget. Gimana nggak kesel?

"Bodo amet. Lo semua mau bilang apa. Yang jelas, gue mau nunjukin rasa sayang gue buat cewek yang ada di hadapan gue ini." Keanu menatap kedua bola mataku dalam. "Dia.., cewek yang udah jadi pusat utama dunia gue, sejak pertama kali gue menyandang status sebagai murid baru di sekolah ini.

"Cewek yang udah bikin gue nggak pernah bisa tidur nyenyak setiap malamnya karena memikirkan senyuman manisnya yang begitu memabukkan. Cewek yang bikin gue selalu ketar-ketir karena selalu jadi buruan cowok-cowok dari berbagai angkatan yang ingin memiliki hatinya.

"Cewek yang udah bikin...," Keanu menghela napasnya dalam. "... intinya, cewek ini sekarang udah menyandang status sebagai cewek gue. Dan doain aja lah, semoga suatu hari nanti bisa naik tingkat menjadi tunangan dan istri gue di masa depan."

__________

A/N Pendek ya? Wajar lah ya, namanya juga cerita pendek :3

04 Maret 2015

AyeshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang