T i g a

19 7 1
                                        

Arjuna dengan segala alasannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Arjuna dengan segala alasannya.

▪︎▪︎▪︎

Lian, gadis itu berjalan memasuki kawasan sekolah yang masih sepi. Gadis itu membuka gerbang yang berarti Lian adalah murid pertama yang berangkat sekolah.

Tangannya kadang kala menyentuh kembang yang tengah mekar di halaman depan sekolah. Tak jarang nada kaluar dari mulut mungil Lian.

Lian duduk di kursi yang ada di koridor, niatnya hanya ingin merasakan duduk di sana seperti yang lainnya. Duduk di depan kelas bersama teman, membicarakan sesuatu yang tak penting, kadang bernyanyi, makan, dan melakukan hal-hal yang menyenangkan di sana.

Ah sudahlah, Lian tak ingin berlama-lama di sana. Yang ia harapkan semoga ia cepat-cepat lulus dan memulai hidup yang baru.

Lian bangkit dari duduknya, ia melanjutkan melangkah menuju kelasnya. Seperkian detik rambut yang Lian tata menyerupai kuncir kuda tergerai.

"Jangan diikat, biarkan saja mereka tergerai bebas." Kata Arjuna, Lian membalikkan badan dan otomatis surai hitamnya menampar Arjuna lembut.

Tercengang, Lian menatap Arjuna dengan sorot susah ditebak.

Diam-diam Arjuna sedari tadi berjalan di belakang Lian, mengikuti perginya siluet gadis tersebut. Arjuna juga memperhatikan Lian dari atas kapala hingga ujung kaki.

Arjuna baru sadar, ternyata Lian memiliki tubuh semapai. Kulitnya putih bersih, rambutnya lebat dan hitam. Dilihat dari belakang saja sudah cantik, bagaimana dari depan.

Sampai akhirnya sorot mata Arjuna jatuh ke leher jenjang Lian. Arjuna pun menggeram, ia tak akan membiarkan leher putih Lian terekspos. Arjuna pun dengan perlahan menarik ikat rambut Lian.

"Balikin ikat rambut gue!"

"Nggak."

"Arjun!" Geram Lian.

"Tunggu, apa?"

"Apa?"

"Elo tadi manggil gue apa?"

"Nggak ada."

"Ulangi sekali lagi."

Lian membalikkan badannya dan tak menghiraukan Arjuna. Arjuna yang diacuhkan pun menghadang Lian.

Arjuna mengulurkan susu kotak rasa stroberi dari kantung plastik di hadapan Lian.

"Kemarin gue lihat lo minum susu ini pas istirahat, elo suka?"

Lian hendak berlalu dari hadapan Arjuna, tapi dia mencegahnya kembali.

"Sebagai tanda terima kasih buat yang kemarin. Diterima ya, Princess." Bujuk Arjuna.

Lian memutar bola matanya malas, kemudian menerimanya. Setelahnya Lian berlalu dari hadapan Arjuna. Arjuna yang sudah tak memiliki alasan untuk menghentikan Lian pun membiarkannya.

When Alone Where stories live. Discover now