42. Tidak bisa menolak perintahmu

Comenzar desde el principio
                                    

"Siapa yang ingin bertaruh, silahkan maju melawan Tuan Gu yang tidak pernah terkalahkan ini," seru sebuah suara.

Kemudian seseorang mengangkat tangannya untuk turun dan melawan Tuan Gu bertaruh, menebak sebuah batu yang di dalamnya terdapat batu berlian yang jika beruntung akan mendapatkan untung yang sangat besar.

"Apa yang mereka lakukan?" bisik Li Xian pelan.

"Mereka bertaruh untuk menebak isi di dalam batu."

"Apakah ada batu ruby di dalamnya?"

Liu Xing Sheng mengangguk.

"Wahh sepertinya seru," tanggap Li Xian riang.

Selama yang Li Xian perhatian, pria bernama Tuan Gu itu selalu mendapatkan kesempatan pertama untuk menebak batu, dan sepertinya ada sekongkolan dengan pemilik kedai, sehingga kemenangan selalu berada di pihak Tuan Gu.

"Tunggu, aku ingin bermain," seru Li Xian mengangkat tangannya.

Liu Xing Sheng menyernyit, tak urung mengikuti langkah Li Xian yang menariknya.

"Aku ingin bermain, tapi, aku ingin memilih batunya sendiri dari deretan batu itu. Bukan yang anda pilihkan," ujar Li Xian.

"Kau harus membayar lebih untuk itu, Nyonya."

"Tidak masalah, suamiku yang akan membayarnya," jawab Li Xian pongah. Sementara Liu Xing Sheng menghembuskan nafas pelan.

Li Xian tengah memilih-milih batu setelah Liu Xing Sheng memberikan koin pada pemilik kedai.

"Yang ini saja," tunjuk Li Xian pada sebuah batu.

"Tidak, yang ini lebih baik," bantah Liu Xing Sheng.

Li Xian menoleh. "Siapa yang bermain?" protesnya.

"Percaya padaku, Xian'er."

Li Xian terdiam, kemudian kepalanya menggeleng. "Aku tidak perlu masukan darimu, aku tetap memilih yang ini," ujar keukeh. Liu Xing Sheng hanya bisa pasrah.

Saat kedua batu mulai di belah, Li Xian mendesah berat karena batu yang dipilihnya kosong, tidak ada batu berlian di dalamnya, sedangkan lawannya mendapatkan batu berwarna putih.

"Aku mau sekali lagi," ujar Li Xian tak menyerah.

Namun sekali lagi dia memilih batu yang salah, tidak ada apapun di dalamnya, Li Xian benar-benar merasa kesal.

"Apa kau sungguh ingin mengalahkan pria itu?" tanya Liu Xing Sheng.

Kepala Li Xian mengangguk pelan. "Tatapan pria itu menyebalkan, dia pasti sudah bersekongkol dengan pemilik kedai untuk menipu."

Liu Xing Sheng mengangguk. "Kali ini biarkan aku yang memilih," ujarnya.

"Kau yakin?"

Liu Xing Sheng tersenyum kecil, yang tentu saja tak nampak dilihat oleh Li Xian. Kemudian dia memulai memilih batu. Perasaan was-was bukan dia yang merasakan, melainkan Li Xian yang terus meremas jemarinya.

Saat batu itu terbelah, sebuah batu berlian berwarna emas muncul, membuat Li Xian bersorak girang. Sedangkan Tuan Gu hanya mendapatkan batu berwarna merah yang mempunyai tingkatan rendah.

"Itu batu berlian tingkat ketiga, hebat."

Tiga kali bermain, Liu Xing Sheng selalu mendapatkan batu dengan kualitas yang sangat baik. Membuat pemilik kedai berkeringat dingin karena Liu Xing Sheng bisa membuatnya bangkrut.

"Xian'er, siapa yang akan membawa batu sebanyak itu? Kita akhiri saja permainan ini," perintah Liu Xing Sheng.

Li Xian mengerucut, melirik wajah pemilik kedai yang pias membuatnya tak tega, akhirnya dia mengangguk mengiyakan.

Li Xian EmpressDonde viven las historias. Descúbrelo ahora