Chapter 02

25.1K 1.1K 149
                                    

[Flashback On]

“Aish! Arrrggghhh..”

Soobin yang pusing gara-gara program yang ia coding tak kunjung benar itu menjambak rambutnya. Ia melepas kacamatanya dan memijat pangkal hidungnya.

“Kenapa pas di-running masih saja error?! Salah di mananya sih ini?”

“Coba aku lihat.” Yeonjun yang awalnya sibuk browsing artikel-artikel itu mengambil alih laptopnya Soobin. Ia meneliti deretan source code yang amat membingungkan itu lalu mengetikkan sesuatu di sana.

Klik!

“Masih error juga.”

Hembusan nafas lelah keluar dari mulut Soobin. “Ya sudah, tak apa. Jangan memaksakan. Kita istirahat saja dulu. Astaga, leherku pegal sekali ya?”

Yeonjun menengok ke samping dan ia menemukan kawannya itu sedang memijat-mijat lehernya sendiri. Rambutnya agak berantakan dan terlihat tampan sekali jika tidak sedang memakai kacamata seperti saat ini.

“Yeonjun, kau tidak punya makanan atau minuman? Hampa sekali mengerjakan tugas berat kalau tidak ada cemilan begini.”

“Ada ramen. Kau mau?”

“Boleh. Buatkan untukku ya? Sekalian minumannya juga yang dingin-dingin.”

“Cih! Biasanya juga kau membuat apa-apa sendiri kalau berada di sini.”

“Sedang malas. Ayolah, aku sedang menjadi tamu yang baik dan sopan kali ini. Ayolah~”

“Iya! Iya!”

Sementara itu di dapur, nampak Beomgyu yang sedang berkutat dengan satu mangkok stroberi serta blender di depannya. Mau membuat jus untuk Taehyun yang katanya sedang on the way ke rumahnya.

Dengan seringaian evil-nya ia merogoh sesuatu dari dalam sakunya, yaitu obat perangsang yang ia dapat dari Jeongin yang tak lain dan tak bukan adalah kawan racunnya.

“Maaf, Tae. Kau susah sekali diajak maksiat, maka dari itu aku melakukan hal ini.” obat itu dimasukkannya ke dalam blender bersama semangkok stroberi, disusul gula, susu, sebongkah es batu, sedikit air, lalu diguwer tanpa ampun hingga jadi jus.

“Ciuman cuma menempel doang mana enak, Tae? Kau terlalu alim, aku juga mau seperti Jeongin dan Hyunjin yang main kuda-kudaan di ranjang!”

Sekarang ia mengambil dua buah gelas lalu menuangkan jus terkutuk itu ke dalamnya sambil cekikikan. Astaga, anak bungsunya Mamah Kookie dan Papah Taehyung begini amat akhlaknya.

“Hihihi~ Semoga manjur ya, Tae. Dosisnya sudah tinggi begini masa kau tidak terangsang juga? Sekarang sebaiknya aku membuat cemilannya juga selagi menunggu kau dataaang~”

Namun pada akhirnya niatan memuat cemilan itu hanyalah niat, karena tak ada angin tak ada hujan tiba-tiba perutnya melilit bukan main, sakit sekali, kena azab sepertinya.

Beomgyu langsung lari kalang kabut ke kamar mandi, meninggalkan dua gelas jus laknat itu di dapur dan sialnya harus ditemukan oleh Yeonjun yang memang culametan.

“Woah! Rezeki orang ganteng!” tanpa merasa berdosa, Yeonjun langsung menggondol jus itu ke kamarnya dan menyerahkannya pada Soobin yang kini sedang menonton youtube di laptopnya.

“Ramennya mana?”

“Sebentar ya, minum saja dulu.”

Yeonjun keluar kamar lagi dan Soobin kembali fokus dengan dunianya. Selang lima menit kemudian Yeonjun datang dengan dua mangkok ramen pedas di tangannya.

Untuk beberapa saat keduanya sibuk dengan mangkok masing-masing, dan sialnya Yeonjun yang kepedasan itu sudah meneguk jusnya hingga habis setengah. Soobin masih terlihat santai, ia terbahak kencang mentertawakan tayangan yang sedang ditontonnya hingga––

“Uhuk! Uhuk!”

“ASTAGA, KEBIASAAN SEKALI MEMANG!!! MAKAN DAN TERTAWA DIOPLOS JADI BEGINI KAN UJUNG-UJUNGNYA?!!!”

Soobin yang masih terbatuk heboh itu mendelik kepada Yeonjun yang malah rusuh mengomel sambil mengusap-ngusap tengkuknya. Merasa dadanya semakin panas dan sesak, ia langsung menyambar gelasnya yang masih penuh lalu meneguknya brutal hingga tandas.

“Hhhh.. Hhhh.. Hhhh..”

Yeonjun tersentak, deru nafas Soobin yang terengah-engah itu entah kenapa terdengar seksi baginya. Pikirannya tiba-tiba kotor dan sekujur tubuhnya terasa meremang. Salahnya, ia malah meneguk kembali jusnya hingga habis dengan harapan dapat menetralkan suhu tubuhnya yang mendadak gerah.

Tiga menit, lima menit, sepuluh menit, bukannya lebih baik tapi malah sebaliknya. Yeonjun semakin kacau, tubuhnya bereaksi dan ia mulai sadar ada yang tidak beres di sana.

“Soobin, a-aku rasa ada yang––”

“Hhhh.. Hhhh.. A-ahh..”

Yeonjun membola melihat Soobin ternyata sudah sama kacaunya, dan nafsunya seketika meledak saat Soobin dengan serampangan melepas hoodie-nya, mempertontonkan kulit putih bersih nan mulus beserta dua nipple-nya. Ya, Soobin tidak memakai baju dalam lagi masalahnya.

“Y-Yeonjun..”

Keduanya sudah seperti cacing kepanasan namun masih berusaha mempertahankan kewarasan masing-masing. Yeonjun bahkan pergi ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya, tapi semuanya tak berguna karena Soobin yang sudah benar-benar bernafsu itu malah menyusulnya.

“Mmmppphhh..”

Kalau begini tak bisa ditolerir lagi. Bibir mereka sudah menempel, tangan sudah menjamah tubuh satu sama lain, mau apa lagi selain melanjutkan yang sudah terjadi? Toh, nafsu sudah menguasai dan tak bisa ditahan lagi. Persetanlah dengan kawan sendiri.

Yeonjun melepaskan ciumannya lalu menarik Soobin dengan ganas untuk kemudian dihempaskan pada ranjangnya. Saking tidak sabarnya ditindih, Soobin yang sudah telentang itu sampai-sampai bangkit lagi demi menarik Yeonjun yang sedang melepas pakaian dulu.

Sementara itu di luar, Beomgyu yang wajahnya sudah angker menutup kembali pintu kamar Yeonjun saat adegan porno di ranjang sana dilihatnya tanpa sensoran.

Ia mendengus kesal, seharusnya yang main kuda-kudaan itu dirinya dan Taehyun tapi ini kenapa malah kakaknya? Sialan, mana obat perangsangnya ia tidak punya lagi, dan Taehyun pun sebentar lagi pasti datang.

“AAARRGGHHH!!! PUNYA KAKAK CULAMETANNYA MINTA AMPUN!!! AMIT-AMIT!!! ASJFDKHL..”

[Flashback Off]
































































.

.

.

TBC

Oops! || YeonBin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang