[1O]

7.3K 1.2K 237
                                    

Biasakan vote sebelum membaca.
---

Di rumah Si-chan.

Si-chan menuntun Gojo untuk duduk di sofa yang ada dirumahnya.

"Ugh.." Gojo bersandar di sofa, sembari memegang lengannya yang terluka. Si-chan memegang tangan Gojo, lalu memejamkan kedua matanya.

Sesaat kemudian, luka Gojo mulai menutup dan sembuh. Ya, Si-chan memiliki teknik kutukan pembalik. Tidak hanya itu, ia juga lumayan ahli di dalam bela diri, seperti Maki.

/btw, maaf ya klo cara teknik kutukan pembalik bukan kayak gitu/

"Ne, satoru"

"Hm?"

"Aku bingung, harusnya (name)-chan tidak semarah itu hanya karena daging. Apa ada penyebab lain?"

Gojo memegang dagunya, lalu berpikir sejenak. "Oh! Suntikkan!" Ucap Gojo tiba-tiba. Si-chan pun menoleh ke arah Gojo.

"Suntikkan?"

"Iya, apa ada obat lain yang kau suntikkan pada (name)-chan?" Tanya Gojo.

Si-chan menggeleng pelan. "Tidak ada. Aku hanya menyuntiknya dengan obat bius tadi," jelas Si-chan.

Gojo menghela nafas pelan. "Souka~"

Gojo menatap langit-langit rumah Si-chan, lalu berucap. "Kurasa," Si-chan menoleh ke arah Gojo, "ada orang lain yang mengincar (name)-chan"

Si-chan menaikkan satu alisnya. "Benarkah? Siapa?"

"Entahlah~ Tapi yang pasti, orang ini sangat merepotkan," ucap Gojo dengan nada serius.

---

Sesampainya dirumah. Sukuna menaruh (Name) diatas kasur, lalu mengelus kepalanya pelan.

"Uraume,"

"Iya tuan?"

"Apa (name) jadi seperti ini, karena penyihir jujutsu mengincarku?" Ucap Sukuna dengan nada lirih.

Uraume terkejut, lalu terdiam sejenak. "Entahlah tuan, sepertinya iya. Tapi, saya yakin, bukan hanya itu saja! Tuan lihat tadi nona (name) bisa berubah menjadi manusia rubah, kan?"

"Saya rasa.. itu penyebab utamanya"

Sukuna menatap Uraume. "Apa (name) dibuang oleh orangtuanya, karena dia itu siluman rubah?"

Uraume mengangguk pelan. "Ya, sepertinya begitu"

Sukuna menghela nafas, lalu kembali menatap adiknya.

"Kalau tuan mengizinkan, saya akan mencari asal-usul nona (name)," ucap Uraume.

"Ya, aku mengizinkanmu. Lakukanlah," ucap Sukuna. Uraume mengangguk, lalu seketika menghilang.

Sukuna kembali mengelus kepala adiknya. "Maaf karena aku membuatmu jadi seperti ini, (name)"

---

2 hari kemudian.

Uraume menatap Sukuna yang tengah mengusap kepala adiknya. Ya, semenjak kejadian 2 hari yang lalu. (Name) masih belum sadar.

Selain itu,

Sukuna menjadi pendiam.

"Sukuna-sama.." Uraume bergumam pelan.

𝐎𝐍𝐈𝐈-𝐂𝐇𝐀𝐍! : Ryomen SukunaWhere stories live. Discover now