[O6]

8.4K 1.6K 563
                                    

Biasakan vote sebelum membaca.
---

Sukuna menatap Uraume yang baru saja keluar dari kamar (Name). "Bagaimana keadaannya?" Tanya Sukuna. Uraume tersenyum kecil. "Sudah lumayan membaik, sukuna-sama."

*ceklek

Sukuna membuka pintu kamar (Name) perlahan, lalu menutupnya. Sukuna berjalan perlahan ke arah (Name) yang tengah berbaring di ranjang, dengan wajah pucat, dan selimut di tubuhnya.

Sukuna mengelus kepala adiknya lembut, lalu tersenyum sendu. "Cepatlah sembuh, agar kita bisa bermain sepuasnya."

"K-kuna niichan.." Sukuna menatap adiknya, ia masih tertidur, mungkin (Name) mengigau.

"Apa?"

"Aku.. aku sayang nii-chan.." Sukuna tersenyum kecil,

"Aku juga menyayangimu, bocah."

~

2 hari kemudian, keadaan (Name) mulai membaik. (Name) mulai ceria seperti biasanya, sikap sukuna pun juga agak berubah semenjak kehadiran (Name) dihidupnya.

"Sukuna-sama" Uraume berjalan ke arah Sukuna, yang sedang duduk didekat kuil. "Ada apa?"

"Sepertinya, para penyihir jujutsu sedang melakukan rencana, untuk menyegel anda. Apa yang akan anda lakukan?"

Sukuna berpikir sejenak, "entahlah. Yang penting sekarang kau uruslah (name), sampai ia benar-benar sehat."

Uraume terdiam sejenak, lalu mengangguk kecil. "Baik."

~

"Hee? Ryomen sukuna punya adik?" Ucap laki-laki bersurai putih, dengan kain hitam yang menutupi matanya.

"Bisa dibilang, adik angkat. Dari yang aku tau, ryomen sukuna, menemukan bayi perempuan di hutan, lalu merawatnya," ucap seorang gadis, dengan surai panjang berwarna hitam. Siapa lagi kalau bukan author, yahahahaha/plak.

"Hm~ adik angkat ya? Menarik," ucap laki-laki bersurai putih itu sembari menyeringai.

~

*ceklek

Sukuna masuk ke kamar adiknya, "Kuna-niichan!" (Name) memeluk Sukuna, Sukuna tersenyum kecil, lalu mensejajarkan posisinya dengan adiknya.

"Kau masih belum pulih, istirahatlah lagi," ucap Sukuna sembari mengelus kepala adiknya. "Tapi, (name) ingin bermain bersama kuna-niichan, (name) rindu bermain bersama nii-chan," ucap (Name) dengan wajah sedih, Sukuna sebenarnya juga sedikit rindu bermain bersama adiknya. Tapi, karena tsundere yang amat sangat tinggi, ia enggan untuk bilang.

"Baiklah, kau mau main apa?"

Wajah (Name) berbinar-binar. "(Name) mau main ditaman!"

~

"Kuna-niichan, ayo coba main ayunan!" (Name) berteriak sembari bermain ayunan, Sukuna bingung. Kenapa (Name) masih ingin bermain ayunan disini? Padahal ia sudah pernah terjatuh.

(Name) menghentikkan gerakan ayunannya, lalu turun. Menghampiri Sukuna. "Kuna-niichan, ayo!" (Name) menggenggam tangan Sukuna, lalu menariknya.

"Kau saja (name)."

"Tidak mau! Kuna-niichan harus coba juga! Ayunan itu menyenangkan loh!" Sukuna sedikit tergoda dengan kata 'menyenangkan'  yang diucapkan oleh adiknya. Tapi, masa raja kutukan main ayunan sih? Mau ditaruh dimana harga diri sukuna sebagai raja kutukan?

"Ayo nii-chan!" Sukuna menghela nafas pelan, lalu menuruti (Name). Sukuna mulai menaikki ayunan, (Name) tersenyum girang, lalu pergi ke belakang ayunan. Berniat untuk mendorong Sukuna.

"Jangan kencang-kencang, awas kau," ucap Sukuna memperingati, (Name) tertawa lalu mengangguk. "Iya! Kuna-niichan ayo pegangan biar tidak jatuh"

Sukuna pun berpegangan pada rantai di sisi kanan dan kiri ayunan, (Name) yang melihat itu pun langsung mendorong Sukuna. Dirasa sudah cukup kencang, (Name) pun berhenti mendorong Sukuna, dan pergi ke samping, menatap Sukuna yang tengah berayun.

Entah apa yang Sukuna rasakan saat ini ia tidak mengerti, perasaannya seperti senang karena menaikki ayunan ini. Sukuna tersenyum, sekarang ia paham, kenapa (Name) begitu suka bermain ayunan, meskipun ia pernah jatuh.

Tak lama kemudian, ayunan berhenti. (Name) pun menghampiri Sukuna. "Bagaimana nii-chan?!" Tanya (Name) dengan semangat, Sukuna terkejut, ia lupa, kalau ada (Name) disampingnya.

"Ekhem! Biasa saja," ucap Sukuna sembari turun dari ayunan. "Huh! Kuna-niichan gaseru!" (Name) cemberut, sembari melipatkan tangannya didepan dada.

Sukuna tersenyum kecil, lalu menggendong sang adik. "Aku bercanda, tadi itu cukup menyenangkan."

(Name) tersenyum. "Benarkan? Hihi"

"Hee~ jadi benar ya, ryomen sukuna punya adik" Sukuna berbalik badan, dan tampaklah seorang laki-laki bersurai putih, dengan penutup mata.

"Ho~ gojo satoru, kah?"

"Ho~ gojo satoru, kah?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Yo! Raja kutukan."

To be continued...

Ehem!, coba vote ending yang bagus buat ff ini.

Sad ending?

Happy ending?

Jangan lupa tinggalin jejak-!
Byeee~

𝐎𝐍𝐈𝐈-𝐂𝐇𝐀𝐍! : Ryomen SukunaWhere stories live. Discover now