Chapter 9: Losing Again

433 70 13
                                    

Names, characters, bussiness, places, events, locales, and incidents are used in a fictitious manner.

This is a work of fiction.

The following story is based on author imagination


e)(o
********************


Secara mendadak, suasana pesawat berubah menjadi tegang. Para penembak jitu mulai mempersiapkan peralatan mereka karena sebentar lagi mereka akan mendarat di tanah Afrika, sementara anggota dengan brain cell tinggi, menggunakan kemampuan mereka untuk mencari tahu dimana keberadaan Baekhyun beserta Coups dan anggota pengawal lainnya yang ditugaskan untuk menjaga Baekhyun.

Sehun mengambil ponselnya, lalu menghubungi nomor seseorang dengan kemarahan yang memuncak, "Apa saja yang kau lakukan disana?"

"Aku memiliki pertemuan penting."

"Dimana Baekhyun?"

"Dimana apanya? Tentu saja ada di ruanganku."

"Di ruangan mu?! Lucu sekali, Jenderal."

"Ada apa dengan mu? Aku sedang rapat dan--"

"Temukan Baekhyun sekarang juga jika kau tidak ingin mati ditanganku."

Tut!

Sambungan telepon terputus begitu saja. Sehun memijit pelipisnya yang berdenyut kencang. Sesaat yang lalu, dia mendapatkan kabar bahwa lebahnya masih baik-baik saja, namun lihatlah yang terjadi sekarang?

Sementara di semenanjung Korea sana, Chanyeol mengernyitkan alisnya setelah mendapatkan telpon tak sopan itu. Dia mendengus geli mengetahui bagaimana bisa seorang bocah ingusan yang dia temui kemarin malam, ternyata seorang pemimpin mafia yang disegani didunia hitam.

Ya, akhirnya Chanyeol mengetahui fakta mengejutkan itu.

Kemarin, sesaat setelah Sehun dan Baekhyun meninggalkan kantor departemen polisi pada dini hari, dia dan rasa penasarannya yang besar, membawanya untuk menyelidiki identitas si lelaki pucat.

Awalnya tak ada hal spesial, kecuali fakta dimana Sehun hidup bergelimang harta sejak dia dilahirkan. Juga kenyataan dimana kedua orang tuanya dilaporkan meninggal tanpa alasan yang jelas. Dia tidak lebih dari seorang mahasiswa tingkat akhir dari Universitas seni Yeongdo.

Juga, Chanyeol merasa sangat tidak asing dengan wajah datar itu. Seperti pernah melihatnya di suatu tempat, tapi tidak tahu dimana. Dan dengan menggunakan kekuasaannya yang tanpa batas, dia mulai menyelidiki lebih dalam lagi, dibantu team khusus yang ada dibawah pengawasannya sendiri, terkuaklah fakta mengejutkan bahwa sang lelaki pucat merupakan sang pemimpin mafia.

Alasan kenapa Chanyeol merasa sangat tidak asing dengan wajah itu jelas saja, karena Sehun pernah beberapa kali menjadi suspect dalam beberapa kasus besar yang melibatkan gembong mafia. Namun tak pernah benar-benar dijadikan tersangka karena kurangnya bukti dan saksi mata.

Chanyeol memang tidak pernah secara khusus menyelidiki tentang pelanggaran dunia hitam dan sebagainya. Dia terlalu sibuk dengan urusan keamanan negara yang menjadi permasalahan utama di Korea. Perselisihan sering kali terjadi antar negara dan di prediksi dapat memicu perang sewaktu-waktu jika tidak ditangani dengan tepat.

Alasan lainnya adalah, karena biasanya bisnis dunia hitam tak pernah mengganggu di Korea.

Begini, mereka memang bisa saja ada dan menetap di Korea. Tapi tak pernah melakukan transaksi dan menciptakan keributan di negara ini. Anggotanya pun kebanyakan warga asing yang membuat kepolisian sulit untuk mengidentifikasi. Dan sampai saat ini, tak pernah ada laporan mengenai keributan yang diciptakan oleh kelompok hitam.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 16, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Lunar de' Lotus: UnintendedWhere stories live. Discover now