Chapter 41; love or obsession

Começar do início
                                    

"Kau dewa baik. Aku tahu itu," ucap Daphne sungguh-sungguh, "but I don't deserve you. Kau terlalu baik untukku yang jatuh cinta dengan lelaki lain."

"He doesn't deserve you,"

Daphne menggeleng, "we were meant for each other."

"Dia selalu menyakitimu,"

"Karena aku menyakitinya duluan,"

"Kau tidak benar-benar menyakitinya, Daph. Kau berbuat seolah-olah kau menyakitinya,"

Daphne tersenyum kecil, "jika memalsukan kematianmu di depan orang yang mencintaimu berarti tidak menyakitinya, bohong apabila kau mengatakan kau masih punya hati."

"Kau mengataiku tidak punya hati?" ucap Hades tidak terima.

Daphne terkekeh kecil, "kau punya, tentu saja kau punya. Namun, hatimu tidak sesensitif yang lain."

"Maksudmu soal mencintaimu? Aku tahu itu benar, Daphne,"

"Hades, kumohon percayalah. Pembicaraan kita akan terus melingkar jika seperti ini. Bahkan sejak aku menginjakkan kakiku untuk yang pertama kali di alam bawah dan kau langsung mengatakan kau mencintaiku, aku tahu itu tidak benar,"

"Only I who know myself the best," geram Hades, "and I know that I love you. So much that I want to kill that stupid boy who you love so much."

Daphne ingin mengusap pipi dewa di depannya itu, tetapi ia mengurungkan niatnya agar tidak menimbulkan kesalahpahaman semakin panjang, "dan kau tahu apa yang akan aku lakukan jika kau membunuhnya."

"Kau selalu mengancamku dengan melibatkan nyawamu,"

"But my life now is only for him. Bahkan aku melakukan misi membahayakan ini deminya dan karena misi ini juga kita akhirnya saling mengenal,"

"It's fate,"

Daphne menyetujuinya, "yeah, it's fate. For you to help me. Aku hanya wanita lewat yang menggoyahkan tali pernikahan kalian. Percayalah Hades, kau mencintai istrimu."

"Sudah berapa kali ku bilang untuk berhenti mengatakan itu?!" Hades meninggikan suaranya, "I love you, Daphne."

"Goodbye, Hades," belum sempat menyelesaikan pembicaraan mereka yang intinya hanya berputar-putar pada kekeraskepalaan Hades, waktu Daphne di alam bawah pun habis. Ia harus segera direinkarnasi untuk kehidupan ke-6nya.

Tubuh Daphne kemudian menjadi transparan dan lama-lama menghilang, menyisakan Hades kembali sendiri di ruangannya. Di alam tempat ia berkuasa.

"Akan kubuktikan kalau pertemuan kita memang takdir, Daph. Takdir agar kau menemaniku di dalam kesendirian ini. Sebagai istriku,"


---


Soleil Kingdom, year 1402.

Lilith membuka matanya perlahan sembari mengingat kenangan itu. Ia tersenyum kecil, "thank you again, Hades. I'm sorry," gumamnya dalam hati mengingat Dion sedang tertidur di sampingnya.

Tentu saja ia takut pria itu curiga kepadanya. Suatu hari nanti ia akan mengatakannya, tetapi bukan sekarang. Ia hanya ingin fokus kepada kisah cintanya bersama pria yang paling ia cintai di setiap kehidupannya tersebut.

Lilith mengusap pipi Dion yang masih tertidur pulas, tidak berniat sama sekali untuk membangunkannya. Dia tahu bahwa pria ini sengsara selama keadaannya yang berada di keadaan antara hidup dan mati. Dion menggila. Saat mencari Kai ke seluruh pelosok, ia bahkan tidak menyadari bahwa sepanjang perjalanannya ia sudah membunuh setiap orang yang bahkan hanya menyentuhnya.

A Mission to Change the Stupid Villainess' FateOnde histórias criam vida. Descubra agora